Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bersiap Incar Konvoi Pasokan Senjata ke Ukraina dari Barat

Kompas.com - 13/03/2022, 19:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Sabtu (12/4/2022) memberikan peringatan keras kepada AS dan sekutu bahwa setiap konvoi yang membawa senjata ke Ukraina akan dianggap sebagai "target yang sah".

"Kami memperingatkan Amerika Serikat bahwa memompa Ukraina dengan senjata dari sejumlah negara bukan hanya langkah berbahaya, tetapi ini adalah tindakan yang mengubah konvoi itu menjadi target yang sah," kata Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia Sergei Ryabkov saat berbicara di Channel One yang dikelola negara.

Baca juga: Aksi Mengharukan Ayah AS, Nekat Pergi ke Ukraina demi Jemput Putri dan Cucunya

Setelah Rusia memulai serangan tanpa alasan di Ukraina, AS memberlakukan serangkaian sanksi ekonomi yang keras. Itu dirancang untuk melumpuhkan cadangan kas kritis Rusia, dan memutus akses negara itu ke lembaga keuangan.

Pada Rabu (9/3/2022), Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui paket pengeluaran besar yang mencakup sekitar 14 miliar dollar AS (Rp 200,57 triliun) bantuan kemanusiaan dan militer darurat untuk Ukraina.

Sekitar setengah dari anggaran bantuan itu dialokasikan untuk pembelanjaan pertahanan dan militer.

Beberapa negara Barat, termasuk AS dan Inggris, sejauh ini telah mengirimkan bantuan ke Ukraina. Anggota NATO seperti AS dan Inggris telah mengirimkan produk kelas militer seperti sistem rudal anti-pesawat dan sistem rudal anti-tank.

Insider mewartakan, dalam pidatonya pada Sabtu (12/3/2022), Wamenlu Rusia menyebut bantuan itu sebagai "pengiriman tanpa pertimbangan."

Baca juga: Rusia Marah dengan Singapura atas Sanksi Invasi ke Ukraina

Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung lebih dari dua minggu.

Pasukan Rusia telah membombardir kota-kota Ukraina dan ada beberapa laporan orang pertama yang merinci kerusakan pada bangunan tempat tinggal. Tentara Rusia juga dituduh menargetkan warga sipil.

Meski mengalami kerusakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak warga Ukraina untuk terus berjuang.

"Perlawanan seluruh rakyat Ukraina terhadap penjajah ini telah tercatat dalam sejarah," kata Zelensky.

“Tetapi kita tidak bisa mengurangi intensitas pertahanan. Tidak peduli seberapa sulitnya. Kita tidak bisa mengurangi energi perlawanan. Musuh membawa kelompok baru untuk dikirim ke wilayah Ukraina. Mereka mencari di mana-mana untuk pejuang, cadangan, wajib militer, tentara bayaran."

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-17 Serangan Rusia Ke Ukraina, Pasukan Rusia Semakin Dekat ke Kyiv, AS Peringatkan Risiko Senjata Kimia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Pengadilan Tinggi PBB Bakal Gelar Sidang Terkait Serangan di Rafah

Global
Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Seperti Ini 5 Tahun Persahabatan Putin dan Xi Jinping

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com