Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Akan Gelar Latihan Perang yang Libatkan 30.000 Tentara di Norwegia

Kompas.com - 12/03/2022, 10:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

OSLO, KOMPAS.com - Saat perang berkecamuk di Ukraina, NATO dan mitranya akan menggelar latihan perang di Norwegia pada Senin (14/3/2022), yang bertujuan untuk menyelamatkan salah satu dari mereka sendiri.

Sekitar 30.000 tentara, 200 pesawat, dan 50 kapal dari 27 negara dilaporkan akan ambil bagian dalam latihan Cold Response 2022, latihan terbesar yang melibatkan pasukan NATO tahun ini.

Dimulai pada Senin pekan depan, latihan akan memungkinkan negara-negara Barat untuk mengasah keterampilan tempur mereka di iklim dingin Norwegia, termasuk di Kutub Utara, di darat, di laut, dan di udara.

Baca juga: AS dan NATO Kirim Senjata ke Ukraina, Termasuk MANPADS untuk Jatuhkan Pesawat

Latihan itu terhitung akan diadakan hanya beberapa ratus kilometer dari perbatasan Rusia.

Meskipun telah direncanakan jauh sebelum invasi Rusia ke Ukraina, latihan itu sekarang dianggap telah menambah signifikansi karena adanya perang.

"Latihan ini sangat penting untuk keamanan Norwegia dan sekutunya. Kami akan melatih penguatan sekutu Norwegia," kata Menteri Pertahanan Norwegia Odd Roger Enoksen mengatakan kepada AFP.

"(Cold Response 2022) Itu tidak diadakan karena serangan pihak berwenang Rusia di Ukraina, tetapi mengingat latar belakang ada signifikansi yang meningkat," tambah dia.

Penjaga perbatasan utara NATO di Eropa, Norwegia ingin menguji bagaimana mereka akan mengelola bala bantuan Sekutu di wilayahnya, sejalan dengan Pasal 5 piagam NATO yang mengharuskan negara-negara anggota untuk datang membantu negara anggota lain yang diserang.

Tetangga Swedia dan Finlandia yang secara resmi adalah militer non-blokm tetapi semakin dekat mitra NATO, juga dilaporkan akan berpartisipasi dalam Cold Response, yang akan berakhir pada 1 April.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Ukraina Tak Lagi Tuntut Keanggotaan NATO | Biden Ditolak Arab Saudi dan UEA

Menghindari kesalahpahaman

"Saya merasa sangat normal, mungkin sekarang lebih dari sebelumnya, untuk berlatih bersama untuk menunjukkan kapasitas kami dan kesediaan kami untuk mempertahankan nilai-nilai dan cara hidup kami," tegas Jenderal Yngve Odlo, kepala Markas Besar Bersama Norwegia dan bertanggung jawab atas Cold Response.

Menurut dia, untuk sekarang ini, tidak ada ancaman militer eksplisit terhadap NATO atau wilayah Norwegia.

“Tetapi, situasi di Eropa lebih tidak dapat diprediksi daripada sebelumnya," ungkap Yngve.

Untuk menghindari kesalahpahaman, Norwegia telah memberi tahu Rusia tentang latihan Cold Response -yang didefinisikan sebagai "murni defensif"- dan akan menjaga jarak dengan hormat dari Rusia.

Baca juga: Ukraina Menyatakan Tak Lagi Mendesak Keanggotaan NATO

Jenderal Odlo berbicara panjang lebar dengan Wakil Laksamana Alexander Moiseyev, komandan Armada Utara Rusia tentang latihan tersebut untuk memberikan jaminan.

Namun, Rusia menolak undangan untuk mengirim pengamat ke latihan tersebut.

“Setiap peningkatan kemampuan militer NATO di dekat perbatasan Rusia tidak membantu memperkuat keamanan di kawasan itu,” kata kedutaan Rusia di Norwegia kepada AFP.

Dalam keadaan serupa di masa lalu, Moskwa telah menyatakan ketidakpuasannya dengan mengganggu sinyal GPS atau mengumumkan uji coba rudal, sehingga memblokir akses ke beberapa ruang laut dan udara internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com