KHARKIV, KOMPAS.com - Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan pasukan Rusia meledakkan pipa gas di Kharkiv, kota terbesar kedua di negara itu.
Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina memperingatkan bahwa ledakan, yang dikatakan tampak seperti awan jamur, dapat menyebabkan "bencana lingkungan".
Layanan Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Negara Ukraina telah menyarankan penduduk untuk menutupi jendela rumah dengan kain lembab atau kain kasa dan minum banyak cairan.
Baca juga: Gelombang Demonstrasi Kecam Serangan Rusia ke Ukraina Meletus di Seluruh Dunia
Diberitakan Associated Press (AP), Minggu (27/2/2022), Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova, mengatakan pasukan Rusia tidak dapat merebut Kharkiv, di mana pertempuran sengit sedang berlangsung.
Kota berpenduduk 1,5 juta ini terletak 40 kilometer (25 mil) dari perbatasan Rusia.
Walikota Kharkiv di Ukraina sebelumnya telah memperingatkan warganya untuk tidak meninggalkan rumah mereka sejak invasi dilancarkan.
Warga didesak untuk tinggal di rumah karena ledakan dan suara artileri dilaporkan di seluruh negeri.
"Tolong jangan tinggalkan rumah Anda hari ini. Karena situasi yang rumit, sekolah, taman kanak-kanak dan institusi lain tidak bekerja hari ini sampai situasinya menjadi lebih jelas," kata Wali kota Igor Terekhov lewat akun Facebook.
"Pada saat yang sama, transportasi umum bekerja seperti biasa. Saya akan terus memberi tahu Anda tentang apa yang terjadi dan tindakan otoritas kota sepanjang hari," tambah dia, dikutip dari Reuters.
Baca juga: FOTO: Serangan Udara Rusia di Kharkiv Ukraina Tewaskan Warga dan Hancurkan Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.