Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Albert Triwibowo
Dosen Univeristas Katolik Parahyangan

Dosen Prodi Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan

Invasi Rusia ke Ukraina: Gagalnya Upaya Diplomasi?

Kompas.com - 27/02/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

INVASI Rusia ke Ukraina pada Kamis pagi waktu setempat, telah mengejutkan banyak pihak.

Setelah menyangkal beberapa kali terkait pengerahan pasukan ke daerah perbatasan, Presiden Vladimir Putin akhirnya memutuskan untuk melakukan pengerahan pasukan dengan dalih menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah yang telah memerdekakan diri.

Adapun dua wilayah yang memerdekakan diri dikenal sebagai wilayah pro-Rusia.

Ketegangan dan pengerahan pasukan yang akhirnya berlanjut dengan invasi Rusia ke wilayah Ukraina kemudian memunculkan pertanyaan besar bagi pengamat dan akademisi hubungan internasional: apakah diplomasi yang dijalankan selama ini telah gagal?

Politisi Jerman yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Jerman tahun 2019 – 2021, A. Kramp-Karrenbauer, mengatakan melalui akun Twitter-nya, “I'm so angry at ourselves for our historical failure. After Georgia, Crimea, and Donbas, we have not prepared anything that would have really deterred Putin.”

Dalam cuitan lanjutan, dia kembali mempertegas, “We have forgotten the lesson of Schmidt and Kohl that negotiation always comes first, but we have to be militarily strong enough to make non-negotiation not an option for the other side.”

Dua cuitan tersebut secara jelas menggambarkan betapa frustasinya kita melihat kegagalan upaya negosiasi dalam menyelesaikan ketegangan dan konflik internasional.

Diplomasi dan negosiasi dianggap bukan menjadi jaminan bagi negara untuk merasa “aman” dari kemungkinan terburuk, sehingga pilihan dan strategi lain perlu disiapkan seandainya upaya diplomasi gagal.

Ketika negara akhirnya memilih opsi perang, kita sepertinya kembali jatuh dalam lubang yang sama dan tidak belajar dari sejarah.

Apakah diplomasi benar telah gagal? Dan apakah diplomasi masih dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik internasional?

Diplomasi dan Perang

Diplomasi dalam definisi yang paling sederhana dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilembagakan di antara perwakilan yang diakui secara internasional.

Hal utama dalam diplomasi adalah komunikasi, representasi dan pengakuan.

Melalui representasi dan pengakuan melalui perwakilan, komunikasi dijalankan untuk memproduksi, mengelola dan mendistribusikan informasi bagi kepentingan publik.

Di lain sisi, perang merupakan pilihan akan operasi militer untuk mencapai tujuan tertentu.

Seringkali, operasi militer dianggap sebagai upaya mencapai rasa “aman” yang diinginkan oleh pihak tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com