Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bayi-bayi Baru Lahir di Ukraina Harus Dilarikan ke Tempat yang Lebih Aman di Tengah Invasi Rusia…

Kompas.com - 26/02/2022, 10:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber The Sun,AFP

DNIPRO, KOMPAS.com – Sejumlah bayi baru lahir di Ukraina dilaporkan harus dilarikan dari unit neonatal Rumah Sakit ke tempat penampungan sementara yang lebih aman untuk menghindari dampak serangan Rusia ke Ukraina.

Diberitakan The Sun, Jumat (25/2/2022), sekitar 12 bayi mungil harus dibawa oleh dokter dan perawat pemberani ke ruang bawah tanah gedung Rumah Sakit Anak Oblast Dnipropetrovsk di Kota Dnipro, Ukraina.

Di dalam tempat perlindungan daraurat, bayi-bayi ini dengan hati-hati digendong oleh staf dari Rumah Sakit yang mengkhawatirkan nyawa para generasi penerus tersebut.

Baca juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh Pesawat Militer Rusia Berisi Pasukan Terjun Payung

Dr. Denis Surkov, 51, kepala unit neonatal di Rumah Sakit Anak Oblast Dnipropetrovsk bercerita tentang bunker yang dijadikan sebagai tempat berlindung dari dampak invasi Rusia.

“Ini adalah unit perawatan intensif neonatal. Di tempat perlindungan bom.

“Bisakah Anda bayangkan? Ini adalah realitas kita,” kata dia.

Dnipro termasuk di antara lebih dari selusin kota di Ukraina yang diserbut pasukan Rusia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh pasukan Rusia melakukan "kejahatan perang" ketika muncul laporan tentang serangan terhadap taman kanak-kanak dan panti asuhan.

Setidaknya 100.000 warga Ukraina dilaporkan telah meninggalkan negara itu.

Baca juga: Rangkuman Hari Kedua Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Dikenai Sanksi, 50.000 Warga Melarikan Diri ke Luar Negeri

Di mana, 5 juta lainnya diperkirakan juga sedang menuju perbatasan negara-negara Eropa timur, termasuk Hongaria, Slovakia, dan Rumania.

Tetapi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah membuat perintah bahwa semua pria berusia 18 hingga 60 tahun tidak boleh meninggalkan negara untuk menjadi pasukan cadangan.

Dia sendiri menegaskan akan mempertahankan Ibu Kota Kiev bersama militer dan rakyat Ukraina.

"Kami semua di sini. Militer kami di sini. Warga masyarakat ada di sini. Kami semua di sini membela kemerdekaan kami, negara kami, dan akan tetap seperti ini," kata Zelensky berdiri di luar gedung kepresidenan, dikutip dari AFP.

Baca juga: Presiden Ukraina Keluarkan Peringatan Bahwa Rusia Akan Merebut Kiev

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com