DNIPRO, KOMPAS.com – Sejumlah bayi baru lahir di Ukraina dilaporkan harus dilarikan dari unit neonatal Rumah Sakit ke tempat penampungan sementara yang lebih aman untuk menghindari dampak serangan Rusia ke Ukraina.
Diberitakan The Sun, Jumat (25/2/2022), sekitar 12 bayi mungil harus dibawa oleh dokter dan perawat pemberani ke ruang bawah tanah gedung Rumah Sakit Anak Oblast Dnipropetrovsk di Kota Dnipro, Ukraina.
Di dalam tempat perlindungan daraurat, bayi-bayi ini dengan hati-hati digendong oleh staf dari Rumah Sakit yang mengkhawatirkan nyawa para generasi penerus tersebut.
Baca juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh Pesawat Militer Rusia Berisi Pasukan Terjun Payung
Dr. Denis Surkov, 51, kepala unit neonatal di Rumah Sakit Anak Oblast Dnipropetrovsk bercerita tentang bunker yang dijadikan sebagai tempat berlindung dari dampak invasi Rusia.
“Ini adalah unit perawatan intensif neonatal. Di tempat perlindungan bom.
“Bisakah Anda bayangkan? Ini adalah realitas kita,” kata dia.
Dnipro termasuk di antara lebih dari selusin kota di Ukraina yang diserbut pasukan Rusia.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh pasukan Rusia melakukan "kejahatan perang" ketika muncul laporan tentang serangan terhadap taman kanak-kanak dan panti asuhan.
Setidaknya 100.000 warga Ukraina dilaporkan telah meninggalkan negara itu.
Di mana, 5 juta lainnya diperkirakan juga sedang menuju perbatasan negara-negara Eropa timur, termasuk Hongaria, Slovakia, dan Rumania.
Tetapi Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy telah membuat perintah bahwa semua pria berusia 18 hingga 60 tahun tidak boleh meninggalkan negara untuk menjadi pasukan cadangan.
Dia sendiri menegaskan akan mempertahankan Ibu Kota Kiev bersama militer dan rakyat Ukraina.
"Kami semua di sini. Militer kami di sini. Warga masyarakat ada di sini. Kami semua di sini membela kemerdekaan kami, negara kami, dan akan tetap seperti ini," kata Zelensky berdiri di luar gedung kepresidenan, dikutip dari AFP.
Baca juga: Presiden Ukraina Keluarkan Peringatan Bahwa Rusia Akan Merebut Kiev
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.