Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Evakuasi Diplomat dari Ukraina, Turunkan Bendera Misi di Kedutaan dan Konsulat

Kompas.com - 24/02/2022, 06:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Rusia mulai mengevakuasi staf diplomatik dari semua misinya di Ukraina, kantor berita TASS melaporkan pada Rabu (23/2/2022), mengutip perwakilan Kedutaan Besar Rusia di Kiev.

Kedutaan serta konsulat jenderal Rusia di Odessa terlihat pada Rabu (23/2/2022) telah menurunkan bendera.

"Beberapa mobil meninggalkan wilayah konsulat di pagi hari," kata seorang anggota Garda Nasional Ukraina yang bertugas di dekat konsulat Rusia di Odessa kepada Reuters.

Baca juga: POPULER GLOBAL: China Sensor Liputan Konflik Rusia-Ukraina | 4 Negara Dukung Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Kementerian luar negeri Rusia mengumumkan evakuasi staf diplomatik dari Ukraina untuk apa yang disebutnya sebagai alasan keamanan pada Selasa (22/2/2022).

Langkah itu dilakukan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memisahkan diri di timur Ukraina, dan memerintahkan pasukan Rusia "untuk menjaga perdamaian" di sana, sambil mengerahkan militer masuk perbatasan Ukraina.

Amerika Serikat dan sekutunya meluncurkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia pada Rabu (23/2/2022) atas pengakuannya terhadap dua wilayah separatis, Donetsk dan Luhansk.

Aliansi Barat menjelaskan bahwa mereka menjaga langkah-langkah yang lebih keras sebagai cadangan, jika terjadi invasi skala penuh oleh Moskwa.

Pekan lalu sebuah video yang menunjukkan asap mengepul dari cerobong asap Kedutaan Besar Rusia beredar secara online.

Baca juga: Viral Video Seorang Reporter Liput Konflik Ukraina-Rusia dalam 6 Bahasa Dilihat 18 Juta Kali

Seorang karyawan mengatakan bahwa staf telah membakar dokumen sebelum pergi, TASS mengutipnya pada Rabu (23/2/2022).

"Ini adalah prosedur biasa. Dalam kasus seperti yang kita alami sekarang, ada serangkaian tindakan yang harus diambil untuk alasan keamanan," kata karyawan tersebut, menurut TASS.

Kementerian Luar Negeri Ukraina meminta Presiden Volodymyr Zelenskiy untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia sebagai tanggapan atas pengakuan kemerdekaan wilayah yang dikuasai separatis.

Zelenskiy mengatakan pada Selasa (22/2/2022) bahwa dia masih mempertimbangkan permintaan tersebut.

Baca juga: Taiwan Waspadai Aktivitas Militer China di Tengah Krisis Ukraina-Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com