Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Akan Kirim Senapan Sniper ke Ukraina untuk Hadapi Invasi Rusia

Kompas.com - 19/02/2022, 12:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DEN HAAG, KOMPAS.com - Belanda akan mengirim peralatan militer ke Ukraina termasuk senapan sniper dan helm, untuk mempertahankan diri dari kemungkinan serangan Rusia, kata Menteri Luar Negeri pada Jumat (18/2/2022).

Langkah anggota NATO itu dilakukan meskipun negata tetangganya, Jerman, diejek oleh Wali Kota Kiev karena mengirim helm ke Ukraina guna menghadapi invasi Rusia.

"Ukraina harus mampu mempertahankan diri terhadap kemungkinan serangan bersenjata Rusia di wilayahnya sendiri," kata Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra dikutip dari AFP.

Baca juga: Alasan Kenapa Ukraina Membenci Rusia dan Uni Soviet

"Itulah sebabnya kabinet memutuskan untuk memasok barang-barang militer ini ke Ukraina."

Satu-satunya persenjataan mematikan yang akan dikirim Pemerintah Belanda ke Ukraina terdiri dari 100 senapan sniper dengan 30.000 butir amunisi, kata Kementerian Luar Negeri.

Belanda juga akan memasok 3.000 helm tempur dan 2.000 rompi lapis baja untuk perlindungan pribadi bagian tubuh vital, katanya.

Belanda selanjutnya akan memasok 30 detektor logam, dua robot untuk mendeteksi ranjau laut, dua radar pengawasan medan perang, dan lima radar lokasi senjata yang membantu tentara mengetahui dari mana datangnya tembakan, katanya.

Jerman pada Januari mengatakan, tidak akan memberikan senjata ke Ukraina tetapi menawarkan 5.000 helm sebagai gantinya. Kebijakan itu dikecam sebagai "lelucon" oleh Wali Kota Kiev Vitali Klitschko.

Belanda membangun hubungan dekat dengan Ukraina setelah insiden MH17 pada 2014, ketika pesawat Malaysia Airlines yang terbang dari Amsterdam itu ditembak jatuh di atas Ukraina timur pada 2014. Dari 298 orang yang tewas di dalamnya, 196 di antaranya adalah warga Belanda.

Namun, Belanda sebelumnya bersikap lebih dingin dalam hal dukungan militer.

Pada 2016, para anggota parlemen Belanda dengan tegas menolak perjanjian utama Uni Eropa-Ukraina, sehingga Perdana Menteri Mark Rutte terpaksa membuat kesepakatan kompromi yang membatasi komitmen pertahanan UE ke Ukraina dan jaminan keanggotaan penuh UE untuk Kiev.

Baca juga: Hanya Tawarkan Helm untuk Ukraina, Jerman Diolok-olok Warganya Sendiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com