Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: 40 Persen Pasukan Rusia dalam Posisi Siap Menyerang Ukraina

Kompas.com - 19/02/2022, 07:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Lebih dari 40 persen pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina dilaporkan dalam posisi siap untuk melancarkan serangan.

Hal tersebut disampaikan seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) yang enggan disebutkan namanya kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).

Perjabat tersebut menambahkan, Moskwa juga telah memulai kampanye destabilisasi, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Presiden Belarus Tiba di Moskwa untuk Bahas Penempatan Pasukan Rusia

“40 hingga 50 persen berada dalam posisi menyerang. Mereka telah menduduki titik-titik posisi taktis dalam 48 jam terakhir,” kata pejabat itu kepada wartawan.

AFP melaporkan, titik-titik posisi taktis adalah area di dekat perbatasan yang dibangun sebagai tempat unit militer sebelum melancarkan serangan.

Pejabat itu menambahkan, Moskwa telah mengumpulkan 125 batalyon kelompok taktis di dekat perbatasan Ukraina.

Jumlah tersebut meningkat dari 80 batalyon kelompok taktis pada awal Februari.

Baca juga: AS Sebut Indonesia Punya Peranan Penting Atasi Konflik Rusia-Ukraina

Selain itu, bentrokan antara pemberontak pro-Rusia dengan tentara Ukraina di wilayah timur juga semakin meningkat.

Menurut pejabat pertahanan AS tersebut, situasi itu menunjukkan bahwa “kampanye destabilisasi” telah dimulai.

Pejabat tersebut menambahkan, Washington telah mengamati pergerakan pasukan Rusia yang signifikan sejak Rabu (16/2/2022).

AS berulang kali menuding Rusia telah mengerahkan lebih dari 150.000 tentaranya di dekat perbatasan Ukraina.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Makin Panas, Jerman Tambah Pasukan di Lituania

“Negeri Paman Sam” menambahkan bahwa Rusia dapat memprovokasi atau mengarang insiden di daerah itu untuk dijadikan dalih untuk menyerang Ukraina.

Di sisi lain, Rusia selalu membantah tudingan bahwa pihaknya berencana untuk menyerang Ukraina.

Moskwa balik menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan diperbolehkan menjadi anggota NATO dan menuntut agar NATO menarik pasukan dari Eropa Timur, tuntutan yang ditolak Barat.

Baca juga: Dubes Rusia Ungkap Kondisi di Rusia Menyoal Kabar Ketegangan dengan Ukraina


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com