Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Sembuh dari HIV Setelah Terima Transplantasi Sel Punca

Kompas.com - 16/02/2022, 09:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

CHICAGO, KOMPAS.com – Seorang pasien leukemia dari AS menjadi wanita pertama sekaligus orang ketiga yang sembuh dari HIV setelah menerima transplantasi sel punca dari darah tali pusat.

Sel punca dari darah tali pusat tersebut dari donor gen yang resisten terhadap HIV, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (15/2/2022).

Kasus wanita yang sembuh dari HIV tersebut dipresentasikan dalam konfernsi ilmiah Conference on Retroviruses and Opportunisitic Infections di Denver, AS, Selasa.

Baca juga: Pangeran Harry Imbau Orang-orang Segera Lakukan Tes HIV

Kasus tersebut dianggap sebagai sebuah pendekatan baru mengenai pengobatan yang tersedia bagi lebih banyak orang.

Sejak menerima transplantasi sel punca darah tali pusat untuk mengobati leukemia yang diidapnya, wanita tersebut dinyatakan terbebas dari HIV selama 14 bulan tanpa pengobatan antiretroviral.

Wanita tersebut menjadi orang ketiga yang sembuh dari HIV. Dua orang yang sembuh dari HIV sebelumnya adalah laki-laki yang menerima sel punca dari sumsum tulang belakang.

“Ini adalah laporan ketiga dari penyembuhan di rangkaian ini, dan yang pertama pada wanita yang hidup dengan HIV,” kata Presiden Terpilih dari International AIDS Society Sharon Lewin dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Varian HIV Baru yang Transmisinya Jauh Lebih Cepat Terdeteksi di Belanda

Kasus ini merupakan bagian dari studi besar yang didukung AS yang dipimpin oleh Yvonne Bryson dari University of California Los Angeles (UCLA) dan Deborah Persaud dari Johns Hopkins University di Baltimore.

Studi tersebut bertujuan untuk memantau 25 orang dengan HIV yang menjalani transplantasi dengan sel punca yang diambil dari darah tali pusat untuk pengobatan kanker dan kondisi serius lainnya.

Dalam percobaan pertama, para pasien tersebut menjalani kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker.

Para dokter kemudian mentransplantasikan sel punca dari individu dengan mutasi genetik tertentu di mana mereka kekurangan reseptor yang dimanfaatkan oleh virus untuk menginfeksi sel.

Baca juga: 8 Tahun Didiagnosis dengan HIV, Seorang Wanita Mampu “Sembuh” dari Virus Secara Alami

Para ilmuwan percaya bahwa individu-individu ini kemudian mengembangkan sistem kekebalan yang kebal terhadap HIV.

Lewin sempat mengatakan, transplantasi sel punca dari sumsum tulang belakang bukanlah strategi yang tepat untuk menyembuhkan kebanyakan orang yang hidup dengan HIV.

Namun, laporan itu mengonfirmasi bahwa penyembuhan HIV adalah hal yang mungkin dan memperkuat penggunaan terapi gen sebagai strategi yang layak untuk penyembuhan HIV.

Studi ini menunjukkan bahwa elemen penting untuk keberhasilan penyembuhan HIV adalah transplantasi sel punca dari gen yang resisten terhadap HIV.

“Secara keseluruhan, ketiga kasus penyembuhan pasca transplantasi sel punca ini semuanya membantu mengungkap berbagai komponen transplantasi untuk penyembuhan,” kata Lewin.

Baca juga: Sebut HIV sebagai Hukuman Tuhan, Tenaga Medis Malaysia Ini Diserbu Netizen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Eks Bos Kripto Binance Changpeng 'CZ' Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Eks Bos Kripto Binance Changpeng "CZ" Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara

Global
Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rosneft Rusia di Ryazan

Global
Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Serangan Rudal Rusia Tewaskan 3 Orang di Odessa Ukraina

Global
Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Galon Air Jadi Simbol Baru Demonstran Pro-Palestina di Kampus AS

Global
Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Pria Turkiye Tewas Ditembak Usai Tikam Polisi Israel di Yerusalem

Global
Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke Australia, Diusir pada 2020

Global
Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com