KUALA PERLIS, KOMPAS.com – Seorang tenaga medis di Malaysia menuai banyak kecaman setelah menyebut HIV adalah cara Tuhan menghukum mereka yang melakukan seks di luar nikah.
Tenaga medis bernama Mohd Izham itu mengatakan hal tersebut melalui akun TikTok-nya.
Melansir Coconuts, Rabu (29/9/2021), Izham adalah dokter magang di salah satu klinik kesehatan di Kuala Perlis, Malaysia.
Baca juga: Putri Diana dan Fotonya yang Mengubah Stigma Negatif HIV/AIDS
Video tersebut membuat banyak reaksi serta kecaman dari netizen. Selain itu, ada banyak pihak yang juga meminta Kementerian Kesehatan Malaysia menindak Izham.
Dalam video yang diunggah pada 16 September tersebut, Izham mulanya menceritakan seorang pasien yang mengaku berbagai macam masalah pada alat kelaminnya.
Dia ni Penolong Pegawai Perubatan.
Kalau ada sesiapa nak buat test HIV atau STD, elakkan la jumpa orang macam ni. Makin stress nanti.
Tak perlu la nak terus judge & jatuhkan hukum walau jelas apa yg pesakit dia buat tu, salah. pic.twitter.com/WHfoQGU0NL
— Indra (@ardnie) September 28, 2021
Setelah itu, Izham memeriksa pasien tersebut dan terkejut. Dia sudah berfirasat buruk dan bertanya-tanya apakah si pasien mengidap sifilis, HIV, atau gonore.
Untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien, Izham lantas mengambil sampel darah pasien. Dia meminta pasien datang lagi beberapa hari kemudian untuk mengetahui hasil tesnya.
Baca juga: Inilah Orang Kedua di Dunia yang Sembuh dari HIV, Pulih Berkat Obat Berisiko Tinggi
“Benar, pasien itu positif HIV,” kata Izham.
Beberapa hari kemudian, pasien datang dan Izham memberi hasil tesnya. Si pasien langsung terduduk dan merasa takut seketika.
“Tuhan menciptakan HIV (sebagai) hukuman bagi mereka yang melakukan hubungan seks sebelum nikah,” tuturnya.
Dia lantas mendesak mereka yang berhubungan seks sebelum menikah untuk “bertobat”.
Baca juga: Suami Positif HIV, Wanita Ini Aborsi Bayinya dan Ajukan Cerai
Setelah video tersebut menuai banyak reaksi, akun TikTok milik Izham diubah menjadi akun privat. Akun Instagram dan Facebook-nya juga tidak lagi tersedia untuk umum.
Kendati demikian, video tersebut telah tersebar di Twitter.
“Tolong hindari orang seperti dia jika Anda ingin melakukan tes HIV. Ini akan sangat menegangkan,” tulis seorang pengguna Twitter @ardnie.
“Jangan memberikan penilaian dan langsung mengambil kesimpulan tentang pasien meskipun hal itu tampak jelas bagi Anda. Itu salah,” sambungnya.
Baca juga: Pengembangan Vaksin Covid-19 di Australia Dihentikan Setelah Ditemukan Hasil HIV Positif Palsu
Pengguna Twitter @afifizawawie bahkan mengadukan video tersebut di situs web Kementerian Kesehatan.
“Komentar yang dibuat tidak beralasan, terang-terangan (menyamakan) penyakit sebagai hukuman Tuhan tidak berkontribusi untuk (mengurangi) stigma yang terus ada,” ujarnya.
Sementara itu, Malaysia AIDS Council menulis di Twitter bahwa video tersebut justru memperburuk stigma dan diskriminasi terhadap pengidap HIV.
Sebuah video TikTok yang telah dirakamkan oleh seorang pekerja kesihatan (Health Care Worker) di utara Malaysia telah menyebarkan maklumat yang tidak tepat dan menambahkan stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV.
1/4 pic.twitter.com/i6lg2Sx0JL
— Malaysian AIDS Council (@myAIDScouncil) September 29, 2021
Baca juga: Timothy Brown, Orang Pertama yang Sembuh dari HIV Meninggal karena Kanker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.