Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dibanjiri Kritik, Coca-Cola Targetkan 25 Persen Kemasan Reusable pada 2030

Kompas.com - 11/02/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com – Perusahaan minuman The Coca-Cola Company menargetkan bahwa 25 persen dari dari kemasannya di seluruh dunia adalah kemasan yang dapat diisi ulang atau reusable pada 2030.

Pengumuman tersebut disampaikan Coca-Cola setelah mendapat kritik yang keras karena dituding sebagai penyebab polusi plastik di seluruh dunia.

Coca-Cola adalah target utama bagi konsumen, investor, dan kelompok lingkungan yang peduli tentang botol plastik sekali pakai berbasis minyak bumi.

Baca juga: Kisah di Balik Resep Rahasia Coca Cola

Sampah dari botol plastik tersebut tidak bisa terurai dan menyebabkan polusi hingga ke lautan.

Pada 2021, Coca-Cola dinobatkan sebagai perusahaan pencemar plastik terburuk di dunia selama empat tahun berturut-turut oleh koalisi global Break Free From Plastic.

Kini, pengumuman terbaru dari perusahaan tersebut dipuji oleh kelompok-kelompok lingkungan sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (10/2/2022).

“Kami berharap perusahaan lain akan mengikuti Coke dan menetapkan target kemasan reusable,” kata koordinator kampanye perusahaan global Break Free From Plastic.

Baca juga: Benarkah Coca-Cola Bisa Digunakan untuk Membersihkan Toilet?

Break Free From Plastic membersihkan pantai di 45 negara dan menemukan hampir 20.000 produk bermerek Coca-Cola.

Kemasan yang dapat digunakan kembali dari The Coca-Cola Company berupa wadah yang dapat diisi ulang dengan produk asli oleh perusahaan atau konsumen.

Coca-cola menyampaikan bahwa pada 2020, 16 persen kemasan perusahaan adalah kemasan isi ulang.

Green Century Capital Management menuturkan, pengumuman Coca-Cola pada Kamis tersebut disambut dengan baik.

Sebelumnya, Green Century dan investor aktivis As You Sow mengajukan proposal pemegang saham yang mendesak Coca-Cola untuk mengurangi plastik sekali pakai.

Baca juga: Kisah Ronaldo di Euro 2020: Geser Coca-Cola, Cetak Rekor, lalu Tersingkir...

Kini, setelah pengumuman tersebut, mereka sekarang mempertimbangkan apakah akan menarik proposal itu.

CEO The Coca-Cola Company James Quincey mengatakan, jika perusahaannya mencapai tujuan barunya, maka pihaknya akan lebih mudah untuk mencapai tujuan dunia tanpa limbah.

“Di mana kami bermaksud untuk mengumpulkan kembali botol atau kaleng untuk setiap yang kami jual pada 2030,” kata Quincey.

Delapan dari 10 orang dewasa AS mendukung kebijakan pemerintah untuk mengurangi plastik sekali pakai, menurut jajak pendapat yang dirilis pada Rabu (9/2/2022) oleh kelompok Oceana.

Coca-Cola, PepsiCo, dan sejumlah merek internasional lainnya pada Januari menyerukan pakta global yang mencakup seruan untuk memotong produksi plastik.

Baca juga: Benarkah Saham Coca-cola Anjlok Karena Ulah Ronaldo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com