KOMPAS.com - Matahari buatan ilmuwan Inggris yang memecahkan rekor baru jadi berita yang paling banyak dibaca di kanal Global, Kamis (10/2/2022).
Ada pula kabar dari Swedia dimana Covid-19 disebut sudah berakhir. Lalu, ada pula informasi badai matahari dan berlian berkarat tinggi.
Tentu, semuanya dapat Anda simak dalam rangkuman berikut ini.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Paus Benediktus XVI Minta Maaf | Tokoh Anti-toleransi Berpeluang Jadi PM India
Matahari buatan para ilmuwan Inggris mencetak rekor baru untuk menghasilkan energi dari fusi nuklir.
Proses tersebut sama dengan yang menggerakkan matahari, yang dipandang sebagai sumber potensial masa depan hampir tak terbatas.
Dikutip dari Sky News pada Rabu (9/2/2022), Joint European Torus (JET) yang merupakan mesin fusi eksperimental di dekat Abingdon di Oxfordshire, menghasilkan sekitar 59 megajoule atau 11 Megawatt energi selama menyala lima detik.
Jumlah itu cukup untuk memberi daya pada sekitar 10.000 rumah
Selengkapnya bisa Anda simak di sini.
Baca juga: Catat Rekor Baru, Matahari Buatan China Diklaim 5 Kali Lebih Panas dari Aslinya
Swedia umumkan pandemi berakhir, dengan menghentikan pembatasan dan pengujian skala luas Covid-19, bahkan di antara orang-orang yang menunjukkan gejala infeksi.
Tenda keliling kota, pusat swab drive-in, dan tes yang dikirim ke rumah yang tadinya ada di mana-mana selama pandemi berakhir. Pemerintah swedia juga tidak lagi menyediakan data penting untuk melacak penyebaran Covid-19.
Pada Rabu (9/2/2022), Swedia juga membatalkan pada tengah malam batasannya tentang berapa banyak orang yang boleh berkumpul di acara atau di restoran, sertifikat vaksin tidak lagi diperlukan dan pengurangan jam operasional telah dibatalkan untuk bar dan restoran
Selengkapnya bisa Anda simak di sini.
Baca juga: Daftar 43 Negara yang Tidak Wajib Masker, dari Jepang hingga Swedia
Badai geomagnetik yang dipicu oleh ledakan besar radiasi matahari melumpuhkan setidaknya 40 dari 49 satelit yang baru diluncurkan oleh SpaceX dalam jaringan komunikasi internet Starlink.
Pengumuman itu, yang diunggah di situs web SpaceX pada Selasa (8/2/2022), mengatakan bahwa satelit-satelit tersebut terkena badai matahari pada Jumat 4 Februari, sehari setelah diluncurkan ke orbit rendah awal sekitar 210 km di atas Bumi.
Peluncuran satelit, yang dibawa oleh roket SpaceX Falcon 9 dan diterbangkan dari Kennedy Space Center di Florida, kira-kira bertepatan dengan pengamatan badai geomagnetik yang diunggah pada Rabu dan Kamis 2-3 Februari) oleh Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa AS.