Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ibu Delapan Anak Dirantai di Gubuk Jadi Viral dan Picu Kemarahan Publik China

Kompas.com - 02/02/2022, 15:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah video seorang ibu delapan anak di China yang dikurung di sebuah gubuk desa dengan rantai di lehernya telah memicu kemarahan dan keterkejutan di China.

Video di Douyin, yang tersebar di TikTok, diambil oleh seorang pria yang mengunjungi wanita itu, dan tampak terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Fenomena Poligami di Thailand | Agama yang Dianut Warga China

Setelah membawakan pakaian hangat, dia menanyakan beberapa pertanyaan tapi wanita itu tidak bisa menjawab dengan benar.

BBC pada Selasa (1/2/2022) mewartakan bahwa video tersebut telah menjadi viral, dengan netizen China menuntut pihak berwenang turun tangan untuk membantunya.

Banyak juga yang membahas pelecehan perempuan dan hak-hak mereka yang terbatas di daerah pedesaan China. Termasuk mempertanyakan keadaan di Xuzhou Provinsi Jiangsu timur, di mana wanita itu melahirkan delapan anaknya.

Mereka bertanya bagaimana hal ini luput dari perhatian otoritas setempat, mengingat pembatasan keluarga berencana yang ketat di China.

Dalam video yang viral, wanita tersebut tampak linglung dan tidak dapat memahami pertanyaan dari vlogger, yang berulang kali menanyakan apakah dia merasa kedinginan.

Wanita itu hanya mengenakan pakaian tipis meskipun suhu musim dingin membekukan.

Baca juga: “China Sedang Hadapi Krisis Ekonomi”, Miliarder AS Memperingatkan

Sejak diunggah pada Jumat (26/1/2022), video tersebut telah memicu diskusi panas tentang perdagangan manusia di daerah pedesaan China yang miskin, meskipun ada sedikit detail yang tersedia tentang kasus khusus ini.

Banyak netizen membandingkannya dengan film China pada 2007, Blind Mountain. Itu menceritakan kisah seorang wanita muda yang diculik dan dijual sebagai budak.

Pihak berwenang mengeluarkan pernyataan pada Jumat (26/1/2022) yang menolak spekulasi tentang penculikan.

Mereka mengidentifikasi wanita itu dengan nama belakangnya Yang, dari Kotapraja Huankou Kabupaten Feng.

Mereka mengatakan dia telah menikahi suaminya, yang diidentifikasi sebagai Dong pada 1998, dan telah didiagnosis dengan penyakit kesehatan mental.

Keluarganya telah memberitahu pihak berwenang setempat bahwa Yang sering mengalami ledakan kekerasan.

Tetapi tanggapan dari pejabat selanjutnya membuat marah netizen yang mengkritik pihak berwenang karena tidak menangani masalah penahanannya, penggunaan rantai, dan kesejahteraannya secara keseluruhan.

Baca juga: China di Bawah Ideologi Komunis, Agama Apa Saja yang Dianut Masyarakatnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com