BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah video seorang ibu delapan anak di China yang dikurung di sebuah gubuk desa dengan rantai di lehernya telah memicu kemarahan dan keterkejutan di China.
Video di Douyin, yang tersebar di TikTok, diambil oleh seorang pria yang mengunjungi wanita itu, dan tampak terkejut dengan apa yang dilihatnya.
Baca juga: POPULER GLOBAL: Fenomena Poligami di Thailand | Agama yang Dianut Warga China
Setelah membawakan pakaian hangat, dia menanyakan beberapa pertanyaan tapi wanita itu tidak bisa menjawab dengan benar.
BBC pada Selasa (1/2/2022) mewartakan bahwa video tersebut telah menjadi viral, dengan netizen China menuntut pihak berwenang turun tangan untuk membantunya.
Banyak juga yang membahas pelecehan perempuan dan hak-hak mereka yang terbatas di daerah pedesaan China. Termasuk mempertanyakan keadaan di Xuzhou Provinsi Jiangsu timur, di mana wanita itu melahirkan delapan anaknya.
Mereka bertanya bagaimana hal ini luput dari perhatian otoritas setempat, mengingat pembatasan keluarga berencana yang ketat di China.
Dalam video yang viral, wanita tersebut tampak linglung dan tidak dapat memahami pertanyaan dari vlogger, yang berulang kali menanyakan apakah dia merasa kedinginan.
Wanita itu hanya mengenakan pakaian tipis meskipun suhu musim dingin membekukan.
Baca juga: “China Sedang Hadapi Krisis Ekonomi”, Miliarder AS Memperingatkan
Sejak diunggah pada Jumat (26/1/2022), video tersebut telah memicu diskusi panas tentang perdagangan manusia di daerah pedesaan China yang miskin, meskipun ada sedikit detail yang tersedia tentang kasus khusus ini.
Banyak netizen membandingkannya dengan film China pada 2007, Blind Mountain. Itu menceritakan kisah seorang wanita muda yang diculik dan dijual sebagai budak.
Pihak berwenang mengeluarkan pernyataan pada Jumat (26/1/2022) yang menolak spekulasi tentang penculikan.
Mereka mengidentifikasi wanita itu dengan nama belakangnya Yang, dari Kotapraja Huankou Kabupaten Feng.
Mereka mengatakan dia telah menikahi suaminya, yang diidentifikasi sebagai Dong pada 1998, dan telah didiagnosis dengan penyakit kesehatan mental.
Keluarganya telah memberitahu pihak berwenang setempat bahwa Yang sering mengalami ledakan kekerasan.
Tetapi tanggapan dari pejabat selanjutnya membuat marah netizen yang mengkritik pihak berwenang karena tidak menangani masalah penahanannya, penggunaan rantai, dan kesejahteraannya secara keseluruhan.
Baca juga: China di Bawah Ideologi Komunis, Agama Apa Saja yang Dianut Masyarakatnya?