Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Paket Robek Penuhi Jalur Kereta AS, Masalah Pencurian Kontainer Kargo Terungkap

Kompas.com - 16/01/2022, 19:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Foto dan video jalur kereta AS yang dipenuhi dengan paket-paket kotak yang dibuang, membuat publik AS menyorot kasus pencurian paket dari kontainer kargo yang melintasi Los Angeles dalam beberapa bulan terakhir.

Di rel dekat pusat kota Los Angeles, tim dari AFP pada Jumat (14/1/2022) menemukan paket dengan label sebagian besar pesanan paket dan perusahaan kurir AS.

Baca juga: Khawatir Diserang Rusia, Ukraina Minta Paket Pencegahan dari NATO

Wartawan dari CBSLA pada Kamis (13/1/2022) menemukan kotak dari pengecer termasuk Amazon, REI dan lainnya.

CBSLA melaporkan bahwa Union Pacific, perusahaan kereta api yang mengoperasikan kereta kargo, telah membersihkan area rel di mana kotak-kotak itu ditemukan tiga bulan lalu dan sekitar 30 hari yang lalu.

Dalam surat Desember kepada jaksa wilayah Los Angeles George Gascon, Union Pacific mengatakan mengalami peningkatan pencurian kereta api lebih dari 160 persen di wilayah Los Angeles sejak Desember 2020.

Rata-rata, lebih dari 90 kontainer dijarah setiap hari. Jumlah itu meningkat lebih dari 200 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut perusahaan melansir Guardian pada Sabtu (15/1/2022).

Untuk bulan Oktober 2021 diperkirakan peningkatan pencurian paket mencapai lebih dari 356 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dalam surat itu, Union Pacific mengatakan telah meningkatkan jumlah agen khusus Union Pacific yang berpatroli. Pihaknya juga sedang menjajaki penggunaan alat-alat seperti drone, pagar khusus, dan sistem deteksi pelanggaran.

Baca juga: Polisi Australia Sita Paket Heroin Terbesar, Nilainya Rp 1,4 Triliun

Luis Rosas, mengaku menghasilkan sekitar 20 dollar per jam, bekerja untuk sebuah perusahaan yang disubkontrakkan oleh Union Pacific untuk menyelamatkan barang-barang dari rel di daerah Los Angeles.

Dia mengatakan pencuri menggunakan pemotong baut untuk memecahkan kunci kontainer dan memuat van atau truk dengan barang curian

Los Angeles telah menjadi tempat utama masalah pengiriman dalam beberapa bulan terakhir, ketika krisis rantai pasokan global melanda pelabuhan Los Angeles dan Long Beach.

Pelabuhan-pelabuhan tersebut, yang bersama-sama membentuk kompleks pelayaran tersibuk di Amerika dan berfungsi sebagai pintu gerbang utama untuk barang-barang impor dari Asia, berjuang dengan simpanan yang signifikan.

Penumpukan barang telah membuat galangan kapal penuh dengan kontainer yang menjulang tinggi, dan lusinan kapal yang sedang berlabuh menunggu untuk dibongkar.

Ribuan pekerja telah bekerja sepanjang waktu selama berbulan-bulan, untuk memindahkan barang ke kereta api dan truk yang mengantre panjang hingga ke lingkungan perumahan terdekat.

Sementara itu, lonjakan volume barang dagangan di pelabuhan, yang memproses 40 persen impor peti kemas di AS, tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Kondisi itu memberikan tekanan pada pekerja dan penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Baca juga: Dukung Indonesia Perangi Covid-19, Singapura Kirim Paket Bantuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com