Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Penduduk Desa, Seekor Harimau yang Terancam Punah Ditembak Mati Petugas di Malaysia

Kompas.com - 10/01/2022, 18:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MALAYSIA, KOMPAS.com - Seorang warga desa di Malaysia tewas diserang harimau pada Jumat (6/1/2022). Korban bernama Anek Along berusia 59 tahun.

Serangan harimau terjadi di dekat kota Gua Musang di negara bagian Kelantan, Malaysia utara.

Dikutip dari Kantor Berita AFP, Senin (10/1/2022), menurut pejabat satwa liar setempat, setelah menyerang Anek Along, harimau itu kemudian menyerbu penduduk desa lain yang melemparkan tombak untuk menangkisnya.

Baca juga: Kebun Binatang di Chile Beri Vaksin Covid-19 Dosis Kedua untuk Harimau dan Orang Utan

Penjaga hutan sendiri tiba di lokasi kejadian beberapa jam kemudian dan menembak mati harimau itu setelah menyerang mereka.

Direktur Departemen Margasatwa Kelantan, Mohamad Hafid Rohani, menyebut pihak berwenang sebenarnya "sedih" terpaksa membunuh makhluk seberat 120 kilogram (264 pon) itu karena harimau di Malaysia termasuk hewan yang terancam punah.

Harimau Malaya diklasifikasikan sebagai hewan yang sangat terancam punah oleh kelompok perlindungan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

WWF Malaysia memperkirakan ada kurang dari 200 hewan yang masih tersisa di alam liar.

WWF Malaysia menyampaikan, serangan harimau terhadap manusia sebenarnya jarang terjadi.

Insiden seperti itu biasanya terjadi di daerah di mana perkembangan merambah habitat hewan.

Baca juga: Harimau Bernama Eko Ditembak Mati setelah Gigit Petugas Kebersihan

Pada pertengahan Juli 2021, penjaga hutan Malaysia menangkap seekor harimau betina di dekat Gua Musang setelah harimau itu menyerang dan melukai seorang penduduk setempat dengan serius.

Sekitar 3.000 harimau Malaya tercatat pernah berkeliaran di hutan Malaysia pada 1950-an.

Hewan kucing besar itu bahkan telah dianggap sebagai hewan nasional Malaysia.

Namun, populasinya terus menurun selama beberapa dekade terakhir.

Hal itu terjadi karena hilangnya habitat harimau akibat pengembangan dan perluasan pertanian, serta perburuan.

Baca juga: Terlalu Dekat dengan Kandang, Jari Bayi Ini Putus Diserang Harimau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com