Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Kerusuhan di Kazakhstan: Dipicu Harga Elpiji Naik, Negara Darurat Nasional

Kompas.com - 08/01/2022, 16:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ALMATY, KOMPAS.com - Kerusuhan Kazakhstan hingga Sabtu (8/1/2022) menewaskan puluhan orang, hingga Rusia mengirim pasukan untuk meredakan kekacauan.

Kazakhstan adalah negara Asia Tengah yang dulu stabil, tetapi bertindak represif.

Apa penyebab protes Kazakhstan 2022 dan kondisi terkini? Berikut rangkumannya dari AFP.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kazakhstan: Darurat Nasional, Situasi Terkini, dan Kabar WNI

1. Kenaikan harga elpiji

Demo pecah akhir pekan lalu di kota Zhanaozen, wilayah Mangystau barat yang kaya minyak, atas kenaikan harga bahan bakar gas cair (elpiji) yang digunakan untuk mobil.

Kerusuhan menyebar ke pusat regional Aktau di pantai Laut Kaspia bekas negara Soviet itu.

Pada Selasa (4/1/2022), ribuan orang yang marah dengan kenaikan harga turun ke jalan-jalan di Almaty, kota terbesar. Polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut.

2. Keadaan darurat

Malamnya, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memberlakukan keadaan darurat di kota dan di barat yang bergolak, setelah mengatakan dia akan memotong harga elpiji dalam upaya meredakan para pengunjuk rasa.

Banyak yang meneriakkan "Orang Tua Keluar!", mengacu pada pendahulu dan mentor Tokayev yang masih kuat, Nursultan Nazarbayev.

Foto dan video yang diunggah di media sosial kemudian menunjukkan patung mantan presiden tersebut dirobohkan.

WhatsApp dan aplikasi perpesanan populer lainnya seperti Telegram dan Signal sedang tidak aktif.

Baca juga: Internet di Kazakhstan Putus, KBRI Nur-Sultan: Komunikasi Lewat SMS & Telepon

Asap mengepul dari gedung balai kota selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022. AP PHOTO/YAN BLAGOV Asap mengepul dari gedung balai kota selama protes di Almaty, Kazakhstan, Rabu, 5 Januari 2022.
3. Almaty dalam kekacauan

Tokayev memecat kabinetnya pada Rabu (5/1/2022) pagi dalam upaya mencegah kerusuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi pengunjuk rasa berkumpul lagi, memblokade jalan, dan menyerbu markas pemerintah lokal Almaty.

Kantor wali kota dan kediaman presiden di kota itu kemudian dilaporkan terbakar.

Jaringan internet dan telepon seluler terputus, dan keadaan darurat diperpanjang secara nasional.

4. "Serangan besar-besaran"

Tokayev menuduh para pengunjuk rasa melakukan "serangan besar-besaran terhadap penegakan hukum" yang menyebabkan beberapa orang tewas dan banyak yang terluka, dan mengeklaim negara itu diserang oleh kelompok-kelompok "teroris".

"Saya berniat untuk bertindak sekuat mungkin," katanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com