Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 50 Persen RS di Inggris Kekurangan Mainan untuk Anak-anak

Kompas.com - 30/12/2021, 17:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Separuh lebih rumah sakit di Inggris dilaporkan kekurangan mainan dan kegiatan untuk menghibur anak-anak.

Selama periode liburan akhir tahun, ribuan anak yang sakit parah akan berada di rumah sakit, jauh dari rumah, dan terkadang terpisah dari keluarga.

Pembatasan masih berlaku di banyak rumah sakit, yang berarti anak-anak sering kali hanya diperbolehkan bersama satu orang tua dalam satu waktu.

Baca juga: Covid-19 Inggris Memburuk, Pasien di RS Terbanyak sejak Maret 2021

Biasanya, rumah sakit akan menyediakan mainan dan kegiatan untuk menghibur anak-anak.

Namun menurut badan amal Starlight, tahun ini dari 510 rumah sakit yang disurvei, lebih dari setengahnya (53 persen) mengatakan mereka tidak memiliki anggaran untuk menyediakan layanan tersebut.

Dari organisasi-organisasi yang memang memiliki dana untuk menyediakan permainan, anggaran mereka seringkali kurang dari 500 poundsterling (Rp 9,6 juta).

CEO Starlight Cathy Gilman mengatakan, "Kami tahu anak-anak membutuhkan akses bermain sebagai bagian penting dari perkembangan mereka dan untuk membantu mereka mengatasi tantangan hidup.

"Sebelumnya tidak pernah seperti ini ketika mereka menghadapi kecemasan dan ketidakpastian penyakit serius, kondisi jangka panjang, dan rawat inap di rumah sakit," terangnya dikutip dari Sky News, Rabu (29/12/2021).

Badan amal itu mengatakan, waktu bermain memberikan selingan yang bagus untuk beberapa jam bagi anak-anak yang sakit parah.

Namun, itu juga dapat berdampak besar pada hasil perawatan kesehatan dan terkadang menghemat uang NHS (National Health Service).

Baca juga: Lebih dari 500 Anak di Inggris Dirawat di Rumah Sakit dengan Covid-19

Julie Morris spesialis permainan kesehatan menjelaskan, permainan dapat membantu meredakan kecemasan saat menunggu tes darah atau pemindaian.

"Kami ikut turun membantu mengalihkan perhatian mereka saat mereka melakukan kanula atau induksi gas, dan kami melakukan banyak permainan umum," katanya.

Ini juga dapat memberikan me time yang sangat dibutuhkan bagi orang tua yang merawat anak-anak mereka.

Niamh Keys dan putrinya yang berusia sembilan bulan, Nisha, menghabiskan sembilan minggu terakhir keluar-masuk rumah sakit.

Dia mengatakan, waktu bermain yang mereka tawarkan kepada gadis kecilnya sangat penting.

Putrinya tidak dapat meninggalkan ranjang bayi karena dia terhubung ke monitor dan oksigen.

Keys berkata, "Dia lama berada dalam isolasi ketika tim bermain datang dengan mainan dan melakukan kelas musik dengannya."

"Itu perbedaan besar baginya, tetapi juga untuk kesehatan mental kami. Untuk mengetahui bahwa kami tidak (...) sendirian di kamar selama 24 jam sehari."

Baca juga: Boris Johnson: Hampir 90 Persen Orang di ICU Covid-19 Inggris Belum Divaksin Booster

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com