Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Warna Biru Cerah pada Bendera Perancis Diganti Lebih Gelap?

Kompas.com - 30/12/2021, 15:21 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron telah beralih menggunakan warna biru tua yang lebih gelap pada bendera resmi Perancis.

Warna ini menggantikan warna yang lebih cerah yang dipakai sebelumnya.

Dilansir BBC, warna biru baru itu dikibarkan di istana presiden tahun lalu tanpa gembar-gembor yang menyertainya.

Baca juga: Perancis Catat 208.000 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi sejak Pandemi Dimulai

Macron ingin membawa kembali bendera biru laut, simbol Revolusi Perancis, kata Europe 1.

Baik bendera yang lebih gelap maupun yang lebih terang telah digunakan selama beberapa dekade.

Angkatan laut Perancis dan banyak gedung resmi di seluruh negeri selalu menggunakan warna biru laut.

Namun pada tahun 1976 di bawah Presiden Giscard d'Estaing, Perancis memperkenalkan warna biru cerah pada tiga warna benderanya.

Ini untuk mencocokkan warna biru pada bendera Eropa.

Baca juga: Tertekan Omicron, Perancis Injak Rem, Perketat Pembatasan Covid-19 Mulai Awal Tahun

Keputusan itu dianggap sebagai keputusan estetis, karena bendera Perancis dan Uni Eropa berkibar bersebelahan di banyak lokasi.

Istana lysee belum secara terbuka mengumumkan perubahan benderanya.

Tidak ada perintah yang diberikan kepada institusi lain untuk melakukan hal yang sama.

Tapi, dilaporkan ada beberapa ketidaksepakatan atas ide perubahan Macron kembali ke biru tua.

Beberapa berpendapat bahwa warna baru itu jelek dan akan berbenturan dengan bendera Uni Eropa.

Ada pula yang menyebut warna baru itu adalah nostalgia untuk versi pra-1976.

Baca juga: Biden Mengaku Canggung Bertemu Macron Setelah Ketegangan Pakta Aukus

Namun, semua pihak bersikeras bahwa perubahan warna tidak boleh ditafsirkan sebagai sikap anti-UE.

Seperti diketahui, Perancis akan menjadi presiden bergilir Uni Eropa pada Januari 2022.

Macron juga menghadapi pemilihan presiden pada April tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com