Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Larang Wanita Afghanistan Lakukan Perjalanan Jauh, Mengapa?

Kompas.com - 28/12/2021, 17:21 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Taliban diketahui sudah mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu setelah kampanye militer yang cepat

Selanjutnya setelah berkuasa, Taliban menerapkan beberapa aturan.

Yang terbaru, di antaranya mengatakan bahwa wanita Afghanistan yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh melalui jalan darat harus ditawari transportasi hanya jika ditemani oleh kerabat laki-laki.

Baca juga: PBB Akan Bayar Uang Keamanan kepada Talibano

Dilansir BBC, arahan, yang dikeluarkan pada hari Minggu (26/11/2021), adalah pembatasan terbaru pada hak-hak perempuan sejak kelompok itu merebut kekuasaan pada Agustus lalu.

Mayoritas sekolah menengah tetap tutup untuk anak perempuan, sementara sebagian besar perempuan dilarang bekerja.

Kelompok kampanye Human Rights Watch mengatakan pembatasan baru bergerak lebih jauh untuk membuat tahanan perempuan.

Heather Barr, direktur asosiasi hak-hak perempuan kelompok itu, mengatakan pada kantor berita AFP bahwa perintah itu "menutup kesempatan bagi perempuan untuk dapat bergerak bebas".

Perintah itu juga menutup kesempatan "untuk dapat melarikan diri jika mereka menghadapi kekerasan di rumah".

Baca juga: Menlu Retno Bertemu Perwakilan Taliban di Pakistan, Ini yang Dibahas

Arahan terbaru yang dikeluarkan Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan Taliban, mengatakan wanita yang bepergian lebih dari 72 km harus ditemani oleh anggota keluarga dekat pria.

Dokumen tersebut menyerukan pemilik kendaraan untuk menolak tumpangan kepada wanita yang tidak mengenakan penutup kepala atau wajah Islami, meskipun tidak disebutkan jenis penutup yang digunakan.

Sebagian besar wanita Afghanistan saat ini sudah mengenakan jilbab.

Taliban juga melarang pemutaran musik di kendaraan.

"Saya merasa sangat buruk," kata Fatima, seorang bidan yang tinggal di Kabul, mengatakan kepada BBC, menanggapi arahan tersebut.

"Saya tidak bisa keluar sendiri. Apa yang harus saya lakukan jika saya atau anak saya sakit dan suami saya tidak ada?"

"Taliban merebut kebahagiaan kami dari kami. Saya telah kehilangan kemerdekaan dan kebahagiaan saya," tambahnya.

Baca juga: Taliban: Pemerintahan Afghanistan yang Lemah Tak Akan Menguntungkan Siapa Pun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com