Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pertimbangkan untuk Kurangi Waktu Karantina Covid-19, Ini Alasannya

Kompas.com - 22/12/2021, 10:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Otoritas Kesehatan Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk mengurangi periode karantina yang direkomendasikan selama 10 hari bagi warga Amerika yang dites positif Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci pada Selasa (21/12/2021).

Pertimbangan ini nyatanya muncul di tengah merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron di seluruh “Negeri Paman Sam”.

Baca juga: Hukuman 110 Tahun Penjara bagi Sopir Truk yang Sebabkan 4 Orang Tewas di AS Dinilai Tak Adil

Lonjakan kasus Covid-19 di AS pun telah mengkhawatirkan pejabat kesehatan masyarakat setempat.

Mereka takut kasus akan meledak setelah interaksi sosial yang terjadi selama libur Natal dan Tahun Baru.

Pada Senin (20/12/2021), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, menyatakan bahwa varian Omicron sekarang menyumbang 73 persen dari infeksi virus corona di negara tersebut.

Kasus infeksi terobosan atau infeksi virus corona setelah seseorang mendapat vaksin ditemukan meningkat di antara populasi yang divaksinasi penuh di AS, termasuk mereka yang telah mendapatkan suntikan booster ketiga.

Namun, varian Omicron tampaknya menyebabkan gejala yang lebih ringan pada orang-orang tersebut.

Baca juga: Miliarder AS Beli Satu Kota untuk Bantu Teman, Kini Bingung Mau Diapakan

Beberapa orang dengan infeksi terobosan bahkan dilaporkan tidak memiliki gejala sama sekali.

Kepada CNN, Fauci menilai pengurangan rekomendasi karantina 10 hari dari CDC akan membantu orang tanpa gejala kembali bekerja atau sekolah, dengan tindakan pencegahan yang tepat.

"Itu tentu pertimbangan penting yang sedang dibahas sekarang," kata Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) AS itu.

Fauci menyampaikan, pengurangan waktu karantina dipertimbangkan terutama dalam konteks petugas kesehatan. Pasalnya, jumlah kasus Covid-19 meningkat sehingga kebutuhan tenaga kesehatan pun juga.

Dengan Omicron yang begitu mudah menular, jumlah yang harus diperhatikan dalam lonjakan kasus ini adalah terkait pasien rawat inap, bukan infeksi secara keseluruhan.

"Jika Anda benar-benar ingin melihat dampak sebenarnya pada masyarakat, jauh lebih penting untuk melihat siapa yang sakit dan siapa yang tidak, siapa yang membutuhkan rawat inap, atau tidak," kata Fauci.

Baca juga: Marak Pencurian Gaya Flash Mob di AS, Maling Ramai-ramai Jarah Toko Mewah

Chief Executive Delta Air Lines (DAL.N), Ed Bastian pada Selasa meminta Direktur CDC Rochelle Walensky untuk menurunkan pedoman karantina bagi individu dengan infeksi terobosan yang sudah divaksinasi penuh menjadi lima hari.

"Dengan penyebaran varian Omicron yang cepat, isolasi 10 hari bagi mereka yang divaksinasi lengkap dapat berdampak signifikan pada tenaga kerja dan operasi kami," tulis Bastian dalam sebuah surat, Selasa. 

Surat dari Delta Air Lines menambahkan bahwa mirip dengan tenaga kesehatan, polisi, pemadam kebakaran, dan transportasi umum, lonjakan Omicron dapat memperburuk kekurangan dan menciptakan gangguan yang signifikan.

Bastian berharap individu dengan positif Covid-10 dapat mengakhiri isolasi dengan pengujian setelah lima hari isolasi.

Baca juga: WHO Ungkap Cara agar Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir pada 2022

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com