Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Siap-siap Beri Vaksin Covid-19 Dosis Keempat untuk Lansia

Kompas.com - 22/12/2021, 07:40 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

JERUSALEM, KOMPAS.com - Pemerintah Israel telah mengumumkan akan menawarkan vaksin Covid-19 dosis keempat kepada warga berusia di atas 60 tahun.

Langkah itu dilakukan di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron di negara tersebut.

Pada Selasa (21/12/2021), Pemerintah Israel mengonfirmasi kematian pertama pada pasien Covid-19 varian Omicron.

Baca juga: WHO Ungkap Cara agar Pandemi Covid-19 Bisa Berakhir pada 2022

Sementara itu, hingga Selasa kemarin, setidaknya sudah ada 340 kasus Omicron yang diketahui di Israel.

Panel ahli Kementerian Kesehatan Israel telah merekomendasikan pemberian suntikan keempat vaksin Covid-19 untuk warga. Keputusan itu disambut baik oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.

"Ini adalah berita luar biasa yang akan membantu kita melewati gelombang varian Omicron yang melanda dunia," kata Naftali Bennett sebagaimana dikutip dari Sky News, Rabu (22/12/2021).

Dia menyatakan, negara Israel akan terus berdiri di garis depan dalam upaya global untuk menangani pandemi.

"Warga Israel adalah yang pertama di dunia yang menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 dan kami terus merintis dengan dosis keempat juga," tutur Naftali Bennett.

Meskipun keputusan tersebut masih menunggu persetujuan resmi dari pejabat kesehatan senior, Bennett mendesak warga Israel yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dosis sesegera mungkin.

"Saya memanggil semua warha yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh anggota komite, pergi dan dapatkan vaksinasi. Bertanggung jawablah atas kesehatan dan mata pencaharian kita semua," ucap dia.

Naftali Bennett mengatakan vaksin dapat menyelamatkan nyawa.

Baca juga: WHO Keluarkan Peringatan Baru: Kasus Omicron Bisa Berlipat Ganda Setiap 3 Hari

Pasien pertama dengan Omicron di Israel yang meninggal 

Menurut Pusat Medis Soroka di Beersheba, Israel, pasien pertama dengan Omicron di Israel yang meninggal adalah seorang pria berusia 60-an yang menderita sejumlah kondisi serius yang sudah ada sebelumnya.

Pasien tersebut meninggal dua minggu setelah dirawat di bangsal virus corona di rumah sakit tersebut.

Morbiditasnya terutama berasal dari penyakit yang sudah ada sebelumnya dan bukan dari infeksi pernapasan yang timbul dari virus corona.

Pemerintah Israel pada pekan ini akan memperluas larangan perjalanan ke negara-negara lain, termasuk AS, Jerman, Italia, Turki dan Kanada dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Suriah, 1 Tentara Tewas

Pemerintah juga mendesak orang untuk bekerja dari rumah.

Di mana, kantor perdana menteri Israel telah menyetujui pengurangan kehadiran di kantor untuk 50 persen pekerja sektor publik.

Sementara itu, Pemerintah Israel sebelumnya telah mengumumkan pada November 2021 bahwa anak-anak berusia 5-11 tahun akan memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin.

Irael tercatat memiliki 1,2 juta anak berusia antara lima dan 11 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com