Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan 40 Tahun Aneksasi Dataran Tinggi Golan oleh Israel

Kompas.com - 16/12/2021, 23:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pada 14 Desember 1981, secara tiba-tiba Perdana Menteri Israel Menachem Begin memanggil kabinetnya untuk memberlakukan undang-undang untuk menjalankan hukum Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Ini menandakan aneksasi wilayah itu secara de facto.

Pada hari yang sama, rancangan undang-undang pun disahkan oleh parlemen Israel, Knesset, dengan 63 suara mendukung dan 21 menentang. Dari sudut pandang Israel, Dataran Tinggi Golan yang telah ditaklukkan Israel dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967, adalah bagian dari wilayahnya.

Berbagai reaksi pun menyusul, sebagian besar negara menolak mengakui pencaplokan ini.

Baca juga: Iran Merilis Peta Israel dengan Beberapa Target yang Ditandai

Pemerintah AS yang saat itu dipimpin Presiden Ronald Reagan, menyatakan keprihatinan mendalam dan penentangan terhadap langkah tersebut, tulis surat kabar AS, Washington Post, dan menangguhkan perjanjian kerja sama militer dengan Israel.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lalu mengeluarkan Resolusi 497, yang menyatakan bahwa keputusan Israel untuk menegakkan hukum, yurisdiksi, dan administrasi di Dataran Tinggi Golan Suriah adalah batal demi hukum dan tidak punya kekuatan hukum internasional.

Sementara sejarawan melihat pertimbangan politik dalam negeri di balik keputusan Perdana Menteri Menachem Begin.

"Dari sudut pandang ideologis, Begin percaya pada apa yang disebut 'Israel Raya'," ujar sejarawan militer Dan Orbach. "Beberapa daerah lebih penting dibandingkan daerah lain, dan Dataran Tinggi Golan penting untuk alasan keamanan strategis."

Baca juga: Raed Salah, Pemimpin Politik Palestina Dibebaskan dari Penjara Israel

Lokasi strategis penting

Dari Dataran Tinggi Golan, pemandangan membentang ke Danau Galilea di sebelah utara Israel, menuju Lebanon, dan Suriah. Ibu kota Suriah, Damaskus, letaknya juga tidak jauh dari sana.

Di musim dingin, Gunung Hermon yang sering tertutup salju menjadi satu-satunya tempat ski di Israel. Dengan demikian, Dataran Tinggi Golan yang diduduki dengan Danau Galilea dianggap sebagai sumber air yang penting.

Tetapi yang paling penting bagi militer Israel adalah lokasinya strategis dan berada di ketinggian. Ada jejak masa lalu yang masih terlihat hingga hari ini, yakni tanda kuning peringatan ladang ranjau tergantung di beberapa pagar. Tank-tank berkarat, pos-pos militer tua milik Suriah, dan puing-puing rumah warga menjadi pengingat sejarah penting Dataran Tinggi Golan saat perang antara Israel dan Suriah.

Setelah Israel merebut dan menduduki daerah itu pada 1967, sebagian besar penduduk Suriah harus mengungsi atau diusir. Hanya beberapa desa yang tersisa yang sampai sekarang masih dihuni sejumlah suku Arab.

Baca juga: Israel Berlakukan Larangan Bepergian ke Inggris dan Denmark Terkait Varian Omicron

Pada 1973 upaya pasukan Suriah untuk merebut kembali Golan gagal. Perang Yom Kippur, juga dikenal sebagai Perang Israel-Arab ke-4, berakhir pada 1974 dengan perjanjian gencatan senjata antara Suriah dan Israel dan pengerahan misi pasukan PBB. Sampai saat ini, beberapa upaya untuk merundingkan kesepakatan damai antara kedua negara telah gagal.

Ketegangan di daerah ini kembali meningkat sejak awal perang saudara di Suriah pada 2011.

"Selain alasan historis dan emosional, (Golan) penting karena ini adalah zona penyangga. Masih ada kekacauan di Suriah dan kami melihat kehadiran Iran dan Hizbullah," kata Eyal Zisser, sejarawan dan pakar Suriah di Universitas Tel Aviv.

"Daerah itu adalah pembatas antara Israel dan apa yang terjadi di Suriah. Dari sudut pandang strategis, Israel lebih baik berada di dataran tinggi daripada di lembah."

Baca juga: Kunjungan Pertama ke UEA, PM Israel Bertemu Putra Mahkota Abu Dhabi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com