Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi China Berhasil Tangkap Pelarian Korea Utara yang Kabur dari Penjara

Kompas.com - 28/11/2021, 21:21 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Polisi China telah menangkap seorang pelarian Korea Utara yang kabur dari penjara kota Jilin pada Oktober dan telah buron selama lebih dari 40 hari.

Pejabat di timur laut China itu menawarkan hadiah 23.000 dollar AS (Rp 331,5 juta) untuk menangkap kembali pelarian Korea Utara itu dan memicu perburuan besar-besaran di media sosial.

Melansir AFP pada Minggu (28/11/2021), tahanan berusia 39 tahun itu diidentifikasi dengan nama China Zhu Xianjian, dipenjara di "Neger Tirai Bambu" setelah melarikan diri dari Korea Utara.

Baca juga: Mantan Polisi Glamor Thailand, Joe Ferrari, Terancam Hukuman Mati karena Menyiksa Tahanan hingga Tewas

Pelarian Korea Utara tersebut kabur dari fasilitas tahanan di kota Jilin, China dengan memanjat gudang dan melompati tembok luar pada 18 Oktober 2021. Ia berhasil ditangkap pada Minggu (28/11/2021).

Sebuah pernyataan satu baris dari polisi Jilin mengatakan dia telah ditegur sekitar pukul 10:00 Minggu pagi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Video dibagikan oleh Beijing News milik pemerintah menunjukkan seorang pria yang terlihat kurus digendong oleh beberapa petugas.

Kemudian foto menunjukkan pria itu kemudian berbaring di tanah dengan tangan diikat di belakang punggungnya.

Zhu dihukum karena masuk dari dari Korea Utara secara ilegal ke China, lalu melakukan pencurian dan perampokan. Ia akan dibebaskan dan dideportasi kembali ke Korea Utara pada 2023.

Baca juga: Kesaksian Tahanan Guantanamo: Saya Diperkosa Staf Medis CIA

Rencana deportasi itu kemudian memicu spekulasi dari warganet bahwa tahanan yang seorang pelarian Korea Utara itu kabur dari penjara untuk menghindari dikirim pulang ke negara asalnya.

Dia secara ilegal menyeberangi sungai yang memisahkan Korea Utara dari China pada 2013.

Pelarian Korea Utara itu kemudian menggerebek beberapa rumah di desa terdekat, mencuri uang, ponsel, dan pakaian, menurut catatan pengadilan.

Dia juga menikam seorang wanita tua yang menemukannya dan mencoba melarikan diri dengan taksi sebelum ditangkap oleh polisi China.

Human Rights Watch mengatakan dalam laporan pada Juli 2021 bahwa setidaknya 1.100 warga Korea Utara ditahan di China, sekutu utama Pyongyang.

Banyak yang menghadapi deportasi kembali ke negara asal mereka setelah dibebaskan, di mana mereka mungkin menderita penyiksaan dan pelanggaran hak lainnya, menurut LSM tersebut.

Baca juga: Alat Setrum Kelamin dan Kursi Hukuman, Cara China Siksa Tahanan Menurut Mantan Perwiranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com