BEIJING, KOMPAS.com - China mengubah undang-undang monopoli tembakau pada Jumat (26/11/2021) dan memasukkan rokok elektronik, dan meningkatkan regulasi industri vaping yang tumbuh cepat di pasar tembakau terbesar di dunia.
Perintah kabinet, yang dipublikasikan di situs web pemerintah China dan ditandatangani oleh Perdana Menteri China Li Keqiang, segera berlaku, menurut laporan New York Post.
Baca juga: Promosi Rokok Elektrik di Inggris Diminta Tak Menarik Minat Anak-anak
Sejumlah perusahaan rokok elektrik China telah didirikan dalam beberapa tahun terakhir untuk memanfaatkan potensi penjualan domestik, di antaranya pemimpin pasar RLX Technology Inc.
Regulator China pada Maret tahun ini berencana membawa aturan yang mengatur penjualan rokok elektrik dan produk tembakau baru lainnya, agar sejalan dengan aturan rokok biasa.
Mereka sebelumnya berada di wilayah abu-abu dalam peraturan China.
Baca juga: Rokok Marlboro Tak Lagi Dijual di Inggris pada 2030, Apa Sebabnya?
Industri tembakau China dikendalikan sepenuhnya melalui monopoli pemerintah. Kontrol ketat menentukan perusahaan dan pengecer mana yang dapat memproduksi dan menjual rokok.
Beijing melarang penjualan rokok elektrik kepada anak di bawah umur pada 2018 dan melarang penjualan online pada tahun berikutnya.
Sementara media pemerintah China telah memperingatkan risiko kesehatan dan keselamatan dari penggunaan produk tersebut.
Baca juga: Pria Ini Tawarkan Anaknya yang Berusia 12 Tahun ke 70 Sopir Truk demi Rokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.