Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertindih di Tragedi Konser Astroworld Travis Scott, Pelajar Ini Dinyatakan Mati Otak

Kompas.com - 11/11/2021, 20:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

TEXAS, KOMPAS.com - Seorang pelajar Texas berusia 22 tahun dinyatakan mati otak setelah kehilangan oksigen selama beberapa kali dalam tragedi konser Astroworld Travis Scot.

Bharti Shahani, seorang pelajar senior di Texas A&M, harus tetap menggunakan ventilator di Rumah Sakit Metodis Houston, empat hari setelah tragedi yang menewaskan delapan orang.

Baca juga: Profil Travis Scott, Rapper Amerika yang Konsernya Sering Rusuh

Petugas medis memberitahu pihak keluarga bahwa peluangnya untuk bertahan hidup 'nihil', kata ayahnya yang putus asa, kepada ABC13.

Dia pergi ke konser bersama saudara perempuannya Namrata Shahani dan sepupunya Mohit Bellani. Tetapi merek terpisah saat kekacauan terjadi pada Jumat (5/11/2021) malam.

"Begitu satu orang jatuh, orang-orang mulai berjatuhan seperti kartu domino. Itu seperti lubang hisap. Orang-orang menimpa satu sama lain," kata Bellani kepada ABC.

"Ada seperti lapisan tubuh di tanah, setebal dua orang. Kami berjuang naik ke atas dan bernapas untuk tetap hidup."

Shahani kehilangan oksigen selama beberapa menit, yang menurut dokter menyebabkan pembengkakan pada batang otaknya, bagian organ yang terhubung ke tulang belakang.

Baca juga: Konser Travis Scott Tewaskan 8 Orang, Polisi Gelar Penyelidikan Kriminal

Namrata Shahani dan Bellani kehilangan ponsel mereka dan tidak dapat menemukan Bharti.

"Begitu kami melepaskan tangannya, selanjutnya kami melihatnya berada di UGD," kata Namrata kepada stasiun tersebut.

Orang tuanya bergegas ke stadion NRG ketika mereka mendengar berita itu, dan kemudian pergi ke beberapa rumah sakit di Houston sebelum mereka menemukan Bharti.

"Mereka membawa kami ke kamarnya, dan dia berdarah dan menggunakan ventilator. Saya dan istri saya terlalu terkejut. Kami bahkan tidak bisa berdiri di sana," ayahnya, Sunny Shahani, mengatakan kepada ABC.

"Saya pikir dia kehilangan oksigen selama 10 menit satu kali dan tujuh menit di waktu lain," jelas Bellani. "Jadi batang otaknya bengkak hampir 90 persen."

Bharti, yang mempelajari pemrograman komputer, akan lulus pada musim semi dan telah mendapatkan magang musim panas.

Ayahnya mengatakan dia berencana untuk mengambil alih bisnis keluarga.

Baca juga: “Hentikan Pertunjukan”, Teriak Penonton Putus Asa di Tragedi Konser Astroworld Travis Scott

Daily Mail melaporkan pada Rabu (10/11/2021) bahwa Scott dan Drake kini digugat oleh 68 korban, atas tuduhan 'menghasut kekacauan'.

Mereka juga kehilangan 'miliaran' setelah lebih dari 300 korban dirawat di rumah sakit darurat setelahnya, dengn 11 lainnya mengalami serangan jantung dan puluhan lainnya pingsan di lokasi konser.

Pengacara Powerhouse Texas Thomas J. Henry mengatakan perusahaannya dihubungi oleh 'semakin banyak' orang yang terluka setiap jam, dan kerugian yang diderita oleh korban (tragedi Astroworld) bisa mencapai miliaran.

Scott menghentikan pertunjukan setidaknya tiga kali, tetapi gagal menghentikan konser selama 30 menit setelah 'peristiwa korban massal' diumumkan oleh pejabat kota.

Dilaporkan tadi malam bahwa Scott berpesta dengan Drake di pusat kota Houston setelah tragedi itu. Sementara penonton konser mati atau berjuang untuk hidup mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com