Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Malaysia Menurun, Pembatasan Dilonggarkan

Kompas.com - 11/10/2021, 08:19 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia melonggarkan pembatasan perjalanan domestik dan internasional mulai Minggu (10/10/2021) bagi yang sudah divaksin dosis penuh terhadap virus corona, seiring kasus baru Covid-19 yang menurun.

Covid-19 di Malaysia sempat memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dan mendorong pemerintah memberlakukan lockdown nasional yang ketat.

Namun, dengan jumlah kasus yang turun dan vaksinasi cepat, otoritas Malaysia mulai mencabut pembatasan. Bisnis-bisnis diizinkan untuk dibuka kembali dan pekerja perlahan kembali ke kantor.

Baca juga: Malaysia Catat Angka Kematian Bulanan Terburuk Sepanjang Pandemi Covid-19: 9.671 Jiwa

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan, warga yang disuntik dosis penuh dapat bergerak bebas di dalam negeri, serta terbang ke luar negeri tanpa izin khusus.

"Menurut Kementerian Kesehatan, tingkat vaksinasi untuk populasi orang dewasa telah mencapai 90 persen," katanya seraya menjelaskan aturan-aturan yang mulai berlaku pada Senin (11/10/2021).

Namun, Ismail Sabri memperingatkan orang-orang untuk terus mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker, untuk menjaga agar virus tetap terkendali.

"Jangan berpuas diri. Ini penting dalam upaya pemerintah membuka kembali perekonomian," ujarnya dikutip dari AFP.

Warga Malaysia sebelumnya dilarang bepergian antarnegara bagian di negara itu sejak Januari, kecuali dalam keadaan mendesak.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com