Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembukaan Toko Pop-up Squid Game di Perancis Ricuh, Pengunjung Saling Pukul di Jalanan

Kompas.com - 06/10/2021, 17:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

PARIS, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi saat pembukaan toko pop-up Squid Game di Paris, Perancis, dengan pengunjung saling pukul di jalanan.

Video yang beredar, awalnya mereka yang hendak masuk ke toko mengantre hingga 213 meter, sebelum tiba-tiba ada yang mendorong.

Baca juga: Squid Game Diklaim Mirip Film Bollywood Berjudul Luck

Tak lama kemudian, kericuhan terjadi dengan salah satu pengunjung tiba-tiba memukuli wisatawan lainnya, membuat kerumunan panik dan menghindar.

Insiden itu terjadi di kawasan Rue d'Alexandrie, saat toko pop-up itu memasuki pembukaan hari kedua di Minggu (3/10/2021).

Dilansir Daily Mail Selasa (5/10/2021), tidak jelas apa yang memicu keributan tersebut. Tetapi diduga, lamanya antrean hingga berjam-jam turut memanaskan situasi.

Dirilis pada 17 September oleh Netlif, serial Korea Selatan Squid Game langsung menjadi fenomena di seluruh dunia.

Serial itu berfokus kepada 456 peserta, semuanya terjerat utang, yang harus bermain permainan tradisional selama enam hari.

Mereka memperebutkan total hadiah 45,6 miliar won (Rp 544,1 miliar). Tetapi jika kalah, taruhannya adalah mereka mati.

Saking terkenalnya, sebuah toko pop-up didirikan di Perancis, tepatnya Paris, tetapi hanya dibuka selama dua hari, pada 2-3 Oktober.

Dalam toko tersebut, para fans bisa merasakan sensasi memainkan permainan yang ada di serial, tanpa takut harus dibunuh.

Pengguna TikTok @alexgoyaa dalam video yang diliha 11,3 juta kali memperlihatkan pengunjung memainkan ddakji.

Baca juga: Subtitle Squid Game Buruk dan Salahi Konteks, Netflix Tuai Kritikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com