Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Onan, Sosok yang Jadi Cikal Bakal Istilah "Onani"

Kompas.com - 25/09/2021, 15:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Onani, dengan segala kontroversinya, sebenarnya adalah hal yang lazim secara ilmiah.

Dulu kala, onani, atau bisa juga disebut masturbasi, memang jadi hal yang tabu. Dari agama sampai negara, mengecam hal ini karena dianggap jadi sumber penyakit.

Tapi saat ini, bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa onani, kalau tak dilakukan secara berlebihan, punya dampak positif bagi kesehatan.

Baca juga: Halo Prof! Benarkah Onani Bisa Menyebabkan Kemandulan?

Kontroversi ini tentu tak lepas dari sejarah istilah "onani" itu sendiri.

Antropolog Michael S Patton dalam jurnal berjudul Masturbation from Judaism to Victorianism yang diterbitkan di Journal of Religion and Health Vol 24, seperti sempat diulas Kompas.com, mengungkap hal ini.

Yudaisme, kepercayaan tertua yang mengakar di Israel, merupakan awal di mana onani dianggap penyimpangan.

Dalam Kitab Genesis 38:7-10, Onan, cucu Yakub pendiri suku asli Yehuda, diceritakan meninggal secara tiba-tiba.

Meninggalnya Onan disebut dikarenakan ia menyia-nyiakan benihnya, dengan menolak bersetubuh dengan istri saudaranya untuk meneruskan keturunan.

Baca juga: Benarkah Sering Masturbasi Sebabkan Disfungsi Ereksi?

Menurut Patton, apa yang dilakukan Onan secara teknis adalah coitus interruptus (metode tarik-keluar) agar tidak hamil.

Namun banyak yang menafsirkan kejadian itu sebagai "onani". Nama Onan pun lantas diabadikan sebagai istilah untuk menyebut aktivitas onani.

Stigma negatif dan kontroversi pun terus menghantui aktivitas onani, bahkan ada yang sampai menghukum pelakunya karena dianggap gila.

Di akhir abad 19, bahaya onani bahkan bergeser, tidak lagi dianggap sebagai penyebab kegilaan, namun dianggap sebagai penyebab neurosis atau gangguan jiwa.

Kesalahpahaman ini terus berlangsung hingga abad 20.

Baca juga: Benarkah Masturbasi Tingkatkan Imun Tubuh?

Dunia baru membebaskan masturbasi dari berbagai tusuhan di era 1960-an. AS, disusul seluruh dunia, tak lagi membuat seks sebagai hal yang tabu.

Para ilmuwan di abad 20 juga gagal membuktikan semua tuduhan terhadap masturbasi yang diyakini selama berabad-abad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com