Mengenal Rosa Bernile Nienau, Gadis Kecil Yahudi Teman Hitler

KOMPAS.com - Pria dalam foto adalah Adolf Hitler, sosok di balik pembunuhan enam juta orang Yahudi.

Sementara gadis kecil itu, adalah orang Yahudi.

Bagaimana keduanya bisa berada dalam satu frame, dan, ya, bersahabat?

Baca juga: Fakta Tak Terduga Hitler, Bercita-cita jadi Imam hingga Nominasi Nobel

Dilansir BBC, Hitler memang membangun persahabatan dengan Rosa Bernile Nienau, yang hanya berakhir ketika pejabat tinggi Nazi turun tangan lima tahun kemudian.

Segalanya dimulai pada 1933. Rosa dan ibunya bergabung dengan kerumunan orang di luar tempat peristirahatan Hitler di Berghof, tepat pada hari ulang tahun Hitler.

Ketika Hitler mengetahui bahwa Rosa memiliki hari ulang tahun yang sama, dia mengundang Rosa dan ibunya, Karoline ke rumah, di mana banyak foto ini diambil.

Tidak lama kemudian, diketahui bahwa ibu Karoline adalah seorang Yahudi. Ini membuat Rosa juga segera menjadi Yahudi di mata negara.

Baca juga: Sejarah Swastika: Simbol Kesejahteraan Kuno yang Dirusak Hitler

Meski begitu, Hitler melanjutkan persahabatannya dengan Rosa, walaupun mengetahui warisan Yahudinya.

Bahkan, Hitler mengirimkan salinan foto yang ditandatanganinya.

"Yang tersayang Rosa Nienau. Adolf Hitler Munich, 16 Juni 1933," tulisnya.

Rosa, tampaknya, kemudian menambahkan capnya sendiri ke foto itu, menggambar bunga di atas gambar hitam-putih.

Dia menulis kepada Hitler dan ajudannya Wilhelm Bruckner setidaknya 17 kali antara tahun 1935 dan 1938.

Ini terjadi sampai dia dan ibunya, seorang janda, diberitahu untuk memutuskan kontak oleh sekretaris pribadi pemimpin Nazi, Martin Bormann.

Baca juga: Benarkah Adolf Hitler Memiliki Gangguan Kentut?
Setahun setelah Bormann memutuskan kontak, Perang Dunia Kedua dimulai.

Pada saat itu berakhir, enam tahun kemudian, enam juta orang Yahudi akan mati.

Rosa juga tidak selamat dari perang. Dia meninggal karena polio pada usia 17 tahun, di sebuah rumah sakit di Munich pada tahun 1943, satu dekade setelah pertemuan pertamanya dengan Hitler.