Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batal Gandeng Perancis, Australia Bikin Kapal Selam Nuklir dengan AS dan Inggris

Kompas.com - 16/09/2021, 13:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia pada Kamis membatalkan kerja sama kapal selam dengan Perancis senilai 90 miliar dollar Australia (Rp 937,8 triliun), dan lebih memilih kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Pembatalan itu dikonfirmasi Perdana Menteri Australia Scott Morrison, untuk beralih membangun kapal selam bertenaga nuklir.

"Keputusan kami buat untuk tidak melanjutkan kapal selam Kelas Penyerang, dan jalan ini bukanlah perubahan pikiran, ini adalah perubahan kebutuhan," katanya dikutip dari AFP.

Baca juga: Jalin Kemitraan dengan AS-Inggris, Australia Bakal Punya Kapal Selam Bertenaga Nuklir

Pengumuman tersebut lantas disesalkan oleh Pemerintah Perancis, dan perusahaan Naval Group negara itu menyatakan kekecewaannya.

Naval Group sebelumnya telah dikontrak untuk membangun 12 kapal selam Kelas Penyerang yang canggih.

Morrison mengatakan, Perancis tetap menjadi mitra yang sangat penting di Pasifik, tetapi mengakui hubungan antara Canberra dan Paris kini sedang terpukul.

"Kami berbagi semangat yang mendalam untuk keluarga Pasifik kami dan komitmen yang mendalam kepada mereka, dan saya berharap melihat kami tetap berhubungan setelah melewati keputusan sangat sulit dan mengecewakan bagi Perancis," ujarnya.

"Saya mengerti itu. Saya menghormatinya. Tapi sebagai perdana menteri saya harus membuat keputusan demi kepentingan keamanan nasional Australia. Saya tahu Perancis akan melakukan hal yang sama."

Baca juga: AS-Inggris Beri Australia Kapal Selam, China: Mentalitas Perang Dingin

Morrison juga mengumumkan bahwa Australia akan memperoleh rudal jelajah jarak jauh Tomahawk AS untuk pertama kalinya, demi memperkuat pertahanan militer untuk melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik.

Keputusan Australia untuk meningkatkan persenjataan militernya di tengah pengeluaran yang sudah melonjak untuk pertahanan, kemungkinan akan semakin memperkeruh hubungannya dengan Beijing.

Morrison sudah mengeluarkan undangan terbuka kepada Presiden China Xi Jinping untuk melakukan pembicaraan setelah pengumuman tersebut.

PM Scott Morrison mengatakan, para pejabat Canberra sudah memulai hubungan dengan Beijing, meskipun para menteri Australia mendapati diri mereka diabaikan oleh rekan-rekan China-nya dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Kapal Selam Nuklir Baru Australia Akan Dilarang Masuk Perairan Selandia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com