Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Afghanistan Ditangkap sebagai Tersangka Teroris Taliban setelah Evakuasi dari Kabul ke Inggris

Kompas.com - 12/09/2021, 12:25 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

MANCHESTER, KOMPAS.com - Seorang warga Afghanistan ditangkap sebagai tersangka teroris Taliban di Manchester, setelah diselamatkan dari Kabul oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF).

Polisi bersenjata menyergap pria berusia 33 tahun itu dalam serangan sebelum fajar di hotel karantina pusat kota, setelah diduga memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis.

Baca juga: Milisi Taliban Penggal Kepala Tentara Afghanistan Saat Juru Bicara Bilang: Fokus Bangun Negara Sejahtera

Dia pernah bekerja untuk pasukan khusus Afghanistan bersama tentara Inggris. Ketika Kabul jatuh ke tangan pemberontak, dia diterbangkan keluar dengan penerbangan RAF.

Dia secara kontroversial diberi kursi dalam evakuasi, sementara penerjemah setia yang pernah melayani Angkatan Darat Inggris ditinggalkan.

Melansir Daily Mail (12/9/2021), pria itu tiba di Inggris pada 21 Agustus bersama istri dan anak-anaknya. Mereka ditempatkan di hotel Park Inn di Manchester untuk karantina Covid-19, karena Afghanistan termasuk negara “daftar merah”.

Namun tak lama setelah jam 4 pagi pada Selasa (31/8/2021), polisi anti-teror menyerbu masuk ke kamar tempat keluarga itu sedang tidur.

Dia ditangkap karena dicurigai melakukan aksi terorisme, dan ditahan di HMP Belmarsh dengan keamanan tinggi di London.

Menurut Daily Mail, sumber Whitehall pada Sabtu (11/9/2021) malam menggambarkan operasi itu sebagai “sangat sensitif”.

Menyebrang ke Taliban

Ada klaim bahwa pria Afghanistan itu, adalah seorang perwira intelijen yang bertugas dengan pasukan khusus Afghanistan yang bekerja dengan pasukan Inggris melawan pemberontak. Namun dia telah dituduh sebagai mata-mata untuk Taliban.

Menurut klaim tersebut, dugaan penyeberangan gandanya terjadi karena serangan Taliban yang menghancurkan, terhadap tentara pasukan khusus Afghanistan yang didukung Barat. Serangan itu termasuk melukai seorang komandan Afghanistan, yang saat ini sedang dalam pemulihan dari cedera yang mengubah hidup di sebuah rumah sakit di Midlands.

Orang-orang yang pernah bertugas dengan tersangka mengatakan, pria itu telah diinterogasi saat berada di Afghanistan tentang bahan peledak yang hilang, terkait dengan Taliban dan sejumlah besar mata uang yang hilang.

Baca juga: 150 Lebih Anggota Taliban Kini Tempati Istana Mewah Mantan Wapres Afghanistan yang Ditinggalkan

Terlepas dari semua itu, dalam kekacauan evakuasi Kabul saat pemberontak merebut kekuasaan, dia diizinkan naik penerbangan penyelamatan RAF ke Dubai pada 20 Agustus.

Keluarga itu berganti pesawat di sana untuk penerbangan ke Birmingham, tiba keesokan paginya.

Mereka kemudian memulai karantina selama sepuluh hari di hotel Park Inn, yang kebetulan menghadap ke lokasi serangan teror Manchester Arena 2017.

Istri dan dua anak dari pria Afghanistan itu ada bersamanya ketika petugas bersenjata berseragam hitam meneriakkan “polisi, polisi, polisi” dan masuk ke kamar mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com