Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Dituduh Bunuh Polisi Wanita yang Sedang Hamil

Kompas.com - 06/09/2021, 07:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban dituding membunuh seorang polisi wanita yang sedang hamil, menurut kesaksian saksi mata.

Si perempuan, diidentifikasi bernama Banu Negar, ditembak mati di depan keluarganya di Firozkoh, ibu kota Provinsi Ghor.

Pembunuhan itu terjadi di tengah kabar meningkatnya represi terhadap perempuan di Afghanistan, dilaporkan BBC Minggu (5/9/2021).

Baca juga: Demo Pecah di Kabul, Taliban Pukul Kepala Wanita hingga Berdarah dengan Senjata

Menyikapi kabar itu, Taliban menyatakan mereka tidak ada sangkut pautnya dengan pembunuhan Negar dan bakal menyelidikinya.

"Kami tahu tentang insiden itu, dan saya mengonfirmasi kami tidak membunuhnya. Kami tengah menginvestigasinya," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.

Mujahid mengeklaim mereka sudah mengumumkan amnesti bagi siapa pun yang pernah bekerja bagi pemerintahan sebelumnya.

Karena itu, dia menduga pembunuhan terhadap si polisi wanita disebabkan masalah pribadi atau faktor lainnya.

Detil mengenai apa yang terjadi pada Negar masih buram, karena warga Firozkoh takut disakiti jika mereka berbicara.

Tetapi, tiga sumber mengungkapkan Negar dibunuh tepat di depan suami dan anaknya pada Sabtu waktu setempat (4/9/2021).

Kerabat Negar menunjukkan gambar darah yang tercecer di dinding dan jenazah Negar terbaring di dekatnya.

Keluarga mengungkapkan Negar, yang bekerja di sebuah fasilitas penjara setempat, tengah hamil delapan bulan.

Disebutkan bahwa ada tiga orang bersenjata yang tiba di rumah Negar pada Sabtu, melakukan penggeledahan, dan mengikat mereka.

Sejak berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban sudah mencitrakan diri akan lebih toleran dibanding periode pertama kekuasaan.

Tetapi kelompok HAM sudah mendokumentasikan laporan mengenai pembunuhan, penahanan, dan persekusi kelompok minoritas.

Baca juga: Taliban Makin Mendesak Pasukan Perlawanan Afghanistan di Lembah Panjshir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com