Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Kartu Covid-19, Demonstran Italia Ancam Blokade Jalur Kereta

Kompas.com - 02/09/2021, 09:39 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - Pemerintah Italia berjanji untuk menindak para demonstran yang mengancam akan memblokade jalur kereta api di seluruh negeri pada Rabu (1/9/2021).

Ancaman dilemparkan karena aturan yang mewajibkan tes Covid-19 atau vaksin untuk menggunakan transportasi umum dalam perjalanan domestik jarak jauh mulai berlaku di Italia.

Dilansir AP, dalam upaya mengendalikan penularan infeksi ketika warga kembali dari liburan musim panas, Pemerintah Italia mengumumkan beberapa minggu yang lalu bahwa penumpang harus menunjukkan apa yang disebut “Green Pass”.

Baca juga: Turis di Italia Harus Tunjukkan Green Pass Saat Berwisata, Mirip Aplikasi PeduliLindungi

Kartu ini berlaku untuk naik ke penerbangan domestik, kereta api, dan bus yang bepergian antarwilayah.

Kartu tersebut akan menunjukkan bahwa pemegangnya menerima setidaknya satu dosis vaksin lebih dari 15 hari sebelumnya.

Juga telah dinyatakan negatif dalam 48 jam terakhir atau pulih dari Covid-19 dalam enam bulan sebelumnya.

Persyaratan ini juga berlaku untuk perjalanan laut, meskipun beberapa feri dikecualikan, seperti yang melayani pulau-pulau kecil tanpa koneksi lain ke daratan, atau yang digunakan komuter antara Sisilia dan dan ujung selatan daratan di Calabria.

Bus lokal, trem, dan kereta bawah tanah juga dikecualikan dari aturan tersebut, yang diumumkan Perdana Menteri Mario Draghi ketika beban kasus harian terus meningkat akibat varian delta.

Baca juga: Hendak Jenguk Anaknya, Bos Mafia Wanita Terkenal Italia Ditangkap Polisi

Penentang persyaratan menyerukan simpatisan untuk berkumpul di sekitar 50 stasiun kereta api, termasuk di Roma dan Milan, pada Rabu sore.

Mereka bersumpah untuk menempati rel, dan jika diperlukan, akan menghentikan kereta.

Awal musim panas ini, persyaratan Green Pass mulai berlaku untuk makan di dalam ruangan di restoran, mengakses gym, atau menghadiri acara yang ramai seperti konser.

Menjelang aturan transportasi mulai berlaku, Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese mengatakan tidak akan ada toleransi bagi pelanggar hukum di jalur protes atau untuk kekerasan apa pun.

"Tidak ada tindakan ilegal yang akan diizinkan dalam inisiatif protes di stasiun kereta api," kata Lamorgese.

Baca juga: Bintang Porno Gambarkan Kelahiran Venus, Pornhub Digugat Galeri Seni Italia

Militan dari kelompok ekstrem kanan, New Force, serta beberapa anggota organisasi ekstrem kiri telah berpartisipasi dalam protes sebelumnya terhadap persyaratan Green Pass.

Beberapa protes baru-baru ini, termasuk di Roma dan Milan, berubah menjadi kekerasan.

Polisi menyelamatkan seorang jurnalis TV pemerintah setelah seorang pengunjuk rasa mulai menjambak rambutnya dan seorang reporter surat kabar dipukul berulang kali di wajahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com