Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Begadang Bermain Game, Remaja Asal Thailand Ditemukan Meninggal di Kamarnya

Kompas.com - 29/08/2021, 09:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang gamer remaja ditemukan meninggal di rumahnya setelah sering begadang untuk bermain game di smartphone-nya.

Dej Nam, remaja 18 tahun itu ditemukan meninggal di kamarnya di rumah keluarga di provinsi Mae Hong Son, Thailand, oleh ibunya saat mengecek anaknya yang tidak turun untuk makan.

Ibu Ging yang berusia 42 tahun mengkonfirmasi bahwa putranya itu memiliki kebiasaan begadang sampai pagi untuk bermain game di handphone dan komputer, tetapi dia "tidak pernah khawatir" terhadap obsesinya.

Baca juga: Video Viral Taksi Tabrak Mobil-mobil di Bandara sampai Remuk, seperti Game GTA

Melansir The Sun pada Kamis (26/8/2021), Ging mengatakan dia tidur di kamar sebelah putranya, dan hanya sempat mendengar putranya mandi sebelum di tengah malam sebelum menutup pintu kamarnya.

Namun pada Sabtu (21/8/2021), wanita ini menjadi khawatir karena kamar Nam terkunci dan dia tidak kunjung menjawab panggilannya.

Nam yang sangat khawatir meminta tolong tetangganya untuk membukakan pintu kamar yang dikunci dari dalam, di mana di sana ia menemukan putranya bertelanjang dada dengan handphone di sampingnya sudah tidak bernyawa.

"Putra saya tidak pernah melewatkan sarapan dan bersiap ke sekolah. Saya mengetuk pintunya, tetapi tidak keluar-keluar," ungkap Ging.

Baca juga: Cegah Anak Main Game Larut Malam, China Ciptakan Teknologi Pengenal Wajah

"Saya pikir tidak ada jadwal sekolah jadi saya biarkan dia tidur, tetapi sekitar jam 2 siang saya pergi ke kamarnya lagi, tetapi sunyi, masih tidak dijawab," ujarnya sedih.

Ketika petugas polisi tiba di TKP, mereka membawa jasad Nam ke rumah sakit untuk mengkonfirmasi penyebab kematiannya.

Sesaat kemudian, Kapten Polisi Kittisak Kammana mengatakan, "Pemuda ini kemungkinan meninggal karena gagal jantung karena kurang tidur."

“Selain itu, dia harus bangun pagi untuk pergi ke sekolah setiap hari. Tubuhnya tidak cukup istirahat, menyebabkan kematian mendadak ini," terang Kammana.

Baca juga: Akibat Pandemi, Gangguan Mental Kecanduan Game Meningkat di Inggris

Sayangnya, kematian tragis remaja itu bukanlah insiden yang satu-satunya. Ada remaja Thailand lainnya, Piyawat Harikun, ditemukan tewas di depan komputernya setelah bermain game sesi multiplayer semalaman pada 2 tahun lalu.

Selama liburan setengah semester sekolah, remaja 17 tahun itu menghabiskan seluruh waktu luangnya untuk bermain battle game di laptop-nya.

Orangtuanya saat itu mengatakan dia akan begadang sepanjang malam untuk bermain game, lalu menutup tirai di siang hari untuk melanjutkan game-nya.

Orangtua Haikun biasanya akan membawa makanan ke kamarnya dan mendesak untuk berhenti bermain, tetapi remaja 17 tahun itu selalu menolak dikekang obsesinya.

Baca juga: Patung Rusia Dicemooh Mirip White Walker Game of Thrones Dilelang Rp 506 Juta

Nasib serupa juga dialami oleh seorang gamer Twitter populer yang meninggal pada 2017 selama maraton bermain game 24 jam, di mana dia streaming langsung untuk mengumpulkan uang untuk yayasan Make A Wish.

Brian Vigneault, dari Pantai Virginia di AS, gagal kembali ke webcam-nya setelah pergi untuk merokok.

Penonton awalnya mengira dia tertidur, tetapi di malam berikutnya seorang teman melihatnya online dan mengiriminya pesan.

Teman itu mendapatkan balasan, tetapi dari seseorang yang mangaku sebagai detektif dari departemen kepolisian yang mengungkapkan bahwa Vigneault telah meninggal.

Baca juga: Hibur Anak-Anak dalam Perawatan, Nintendo Hadirkan Konsol Game Terbaru di Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com