Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pejabat Anti-korupsi China Terancam Hukuman Mati karena Dituduh Terima Suap Rp 1 Triliun

Kompas.com - 28/08/2021, 06:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

BEIJING, KOMPAS.com - Mantan pejabat pengawas anti-korupsi China dituduh menerima suap 460 juta yuan (Rp 1 triliun).

Dong Hong (67 tahun) yang menjabat sebagai wakil kepala Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin (CCDI) hingga 2018, diadili pada Kamis (26/8/2021) di Pengadilan Menengah Rakyat Qingdao di China timur.

Jaksa menuduh Dong menerima suap toal 460 juta yuan (Rp 1 triliun) selama dua dekade karir politiknya, termasuk selama menjadi kepala anti-korupsi untuk Partai Komunis, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (27/8/2021).

Selain posisinya di CCDI, Dong juga merupakan pembantu pribadi untuk Wakil Presiden China Wang Qishan, dan sebelumnya untuk senior partai Bo Yibo.

Baca juga: Menkes Filipina Bantah Dugaan Korupsi Dana Penanganan Covid-19

Dong "mengakui kejahatannya dan menyatakan menyesal", sementara keputusan hukuman pengadilan ditunda hingga jadwal selanjutnya.

Dong pertama kali mengambil peran penting dalam pemerinatahan China pada 1983, ketika dia menjadi ajudan Bo Yibo.

Jaksa meyakini sejarah panjang dan licik praktik korupsi Dong dimulai pada awal 1999, ketika ia menjadi sekretaris Wang Qishan.

Dia mulai bekerja dengan Wang pada 1998 sebelum karirnya naik, pertama sebagai bagian dari komite partai di provinsi Hainan, kemudian di pemerintah kota Beijing, di Kantor Penelitian Sastra Pusat partai, dan di tim inspeksi pusat CCDI.

Dong diangkat sebagai pemimpin kelompok inspektur CCDI setelah Xi Jinping menjadi sekretaris jenderal partai pada 2012.

Laporan media CCTV mengatakan dalam persidangan Dong Hong dihadiri kurang dari 20 orang, lebih sedikit dari biasanya dengan menjaga jarak sosial.

Hadirin termasuk para deputi Kongres Rakyat Nasional, anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China dan beberapa wartawan.

Baca juga: Bebas Setelah Dipenjara karena Skandal Korupsi, Bos Samsung Minta Maaf

Seorang pengacara di China yang menangani kasus korupsi profil tinggi sebelumnya, mengatakan kepada South China Morning Post bahwa Dong dapat menerima hukuman mati yang ditangguhkan atau penjara seumur hidup.

Meskipun kasus pria 67 tahun ini sangat serius, jumlah uang panas yang ia terima jauh lebih rendah dibanding 1,8 miliar yuan (Rp 4 triliun) dari kasus Lai Xiaomin, mantan ketua Huarong, salah satu perusahaan manajemen aset terbesar yang dikendalikan negara di China.

Lai dijatuhi hukuman mati karena menerima sejumlah uang yang menggiurkan bersama dengan tuduhan korupsi lainnya, dan dieksekusi pada Januari.

Menurut pengacara itu, ada sejumlah kasus serupa seperti kasus Dong di masa lalu China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com