Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Kecam Bom Kabul Afghanistan, Berjanji Tindak Tegas Pelaku

Kompas.com - 27/08/2021, 15:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Taliban melalui salah satu juru bicaranya, Suhail Shaheen, pada Kamis malam (26/8/2021) mengecam ledakan bom Kabul Afghanistan.

Insiden bom Afghanistan terbaru ini menewaskan 90 warga sipil dan 13 tentara Amerika Serikat (AS).

Shaheen di Twitter-nya menulis, Taliban mengecam pemboman itu dan berjanji akan bertindak tegas.

Baca juga: UPDATE Korban Bom Afghanistan: 90 Warga Sipil Tewas, 13 Tentara AS Meninggal

"Emirat Islam mengecam keras pemboman warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan AS bertanggung jawab atas keamanannya."

"Emirat Islam sangat memperhatikan keamanan dan perlindungan rakyatnya, dan lingkaran jahat akan dihentikan dengan tegas," tulis Shaheen dalam bahasa Pashto, dan menggunakan nama negara Afghanistan versi Taliban.

Baca juga: Bandara Kabul Usai Bom Afghanistan: Mayat Penuhi Selokan, Orang Panik Berlarian

ISIS-K musuh besar Taliban

Potongan gambar dari video menunjukkan kerumunan dan korban terluka berkumpul saat serangan bom bunuh diri mengguncang kawasan bandara di Kabul, Afghanistan, pada 26 Agustus 2021. Dua pelaku bom bunuh diri dan kelompok bersenjata menyerang kerumunan di bandara, di tengah proses evakuasi warga Afghanistan setelah Taliban berkuasa.A?vaka News Agency via AP Potongan gambar dari video menunjukkan kerumunan dan korban terluka berkumpul saat serangan bom bunuh diri mengguncang kawasan bandara di Kabul, Afghanistan, pada 26 Agustus 2021. Dua pelaku bom bunuh diri dan kelompok bersenjata menyerang kerumunan di bandara, di tengah proses evakuasi warga Afghanistan setelah Taliban berkuasa.
Serangan bom Kabul Afghanistan yang diledakkan secara bunuh diri ini diklaim oleh ISIS-K, afiliasi ISIS di Pakistan dan Afghanistan.

Huruf "K" dalam nama mereka adalah singkatan dari Khorasan, istilah modern untuk wilayah timur Persia kuno sejak abad ke-3.

Khorasan meliputi wilayah yang kini merupakan bagian dari Iran, Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Menurut laporan Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang dikutip Kompas.com pada Rabu (25/8/2021), ISIS-K terlibat dalam hampir 100 serangan terhadap warga sipil di Afghanistan dan Pakistan sejak 2017.

ISIS-K juga terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan dari AS, Afghanistan, dan Pakistan, sebanyak sekitar 250 kali.

Menurut USA Today, ISIS-K dan Taliban tidak akur dan saling bertempur satu sama lain. Bahkan kedua kelompok ini sering jual-beli tembakan.

USA Today mewartakan, ISIS-K bahkan mengecap Taliban tidak cukup taat dalam menjalankan “syariat Islam” versi mereka.

Bahaya serangan ISIS-K juga sempat disinggung Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya tentang proses evakuasi dari Afghanistan, Selasa (24/8/2021).

"Semakin lama kami di sana, semakin kami berisiko diserang oleh ISIS-K, yang juga adalah musuh besar Taliban," ujar Biden pada Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Disebut Biden Sebagai Musuh Besar Taliban, Apa Itu ISIS-K?

Sumber: Kompas.com (Penulis: Danur Lambang Pristiandaru | Editor: Danur Lambang Pristiandaru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com