KABUL, KOMPAS.com - Setelah diserang dua bom Kabul Afghanistan, ledakan ketiga mengguncang ibu kota negara tersebut pada Jumat pagi (27/8/2021).
Ledakan besar ini didengar oleh staf AFP beberapa jam setelah bom Afghanistan terbaru yang diklaim oleh ISIS-K.
Namun, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, di Twitter menulis, ledakan ketiga setelah bom Afghanistan itu dikendalikan oleh pasukan AS yang menghancurkan peralatan di bandara, dan penduduk Kabul tidak perlu khawatir.
Meski begitu, pernyataan Mujahid belum bisa dikonfirmasi secara independen.
Baca juga: ISIS-K Dalang di Balik Bom Bunuh Diri Kabul Afghanistan, Joe Biden Bersumpah Memburu
Bom Kabul Afghanistan di luar bandara menewaskan puluhan orang. Kabar sementara ini, 13 tentara AS tewas dan 60 warga sipil kehilangan nyawa.
Bom di Afghanistan hari ini terjadi ketika batas waktu 31 Agustus mendekat bagi Amerika Serikat untuk menarik pasukannya.
Tanggal 31 Agustus juga menjadi tenggat waktu bagi AS dan negara-negara Barat lainnya untuk mengakhiri pengangkutan udara besar-besaran, yang telah mengevakuasi hampir 100.000 orang.