Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 3 Tahun Aksi Greta Thunberg Protes Perubahan Iklim

Kompas.com - 22/08/2021, 12:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com – Remaja perempuan itu bernama Greta Thunberg.

Dia, berdiri di luar Gedung Parlemen Swedia, sembari membawa sebuah papan tulis bertuliskan tinta hitam yang terbaca jelas.

“School Strike for Climate”.

Apa yang dilakukannya--ya, dia membolos sekolah--mungkin sederhana saja. Hanya kertas besar, berdiri seorang diri, tanpa unjuk massa.

Tapi segera saja, dampak yang dihasilkannya menggema hingga seluruh dunia.

Baca juga: Greta Thunberg Kecam Orang Dewasa karena Krisis Iklim

Tepat di bulan Agustus ini, Thunberg melakukan aksinya pada 2018 lalu. Kondisi Bumi dan iklim--seperti spanduk protesnya--belum membaik.

Malah mungkin semakin gerah, semakin tak bisa dikendalikan.

Tapi aksi Thunberg, memicu kesadaran penuh bahwa warga dunia, sudah selayaknya punya kepedulian penuh.

Pada iklim. Pada Bumi.

“Waktu itu saya merasa seperti seorang diri yang peduli terhadap iklim dan krisis ekologi,” tutur Greta kepada BBC, seperti dikutip Kompas.com.

Saat itu, Greta memang seorang diri. Namun kini tidak lagi.

Satu tahun setelahnya, jutaan remaja di seluruh dunia ikut turun ke jalan dan melakukan aksi demonstrasi terkait perubahan iklim.

Baca juga: Sinopsis Greta Thunberg: A Year to Change the World, Tayang di Hulu

Greta Thunberg, seperti diketahui, lahir pada 3 Januari 2003 dan tumbuh besar di Stockholm dengan ibundanya, Malena Ernman, seorang penyanyi opera, dan ayahnya yang seorang actor, Svante Thunberg.

Ayahnya adalah keturunan Svante Arrhenius, ilmuwan yang menciptakan model efek rumah kaca.

Arrhenius dianugerahi Nobel Prize for Chemistry pada 1903.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com