STOCKHOLM, KOMPAS.com – Aktivis lingkungan Greta Thunberg kembali turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa menentang perubahan iklim setelah absen selama beberapa bulan karena pandemi virus corona.
Dia bergabung dengan sesama demonstran di luar Gedung Parlemen Swedia pada Jumat (25/9/2020) dengan menerapkan physical distancing sebagaimana dilansir dari The Washington Post.
“Harapan utamanya adalah, seperti biasa, mencoba memberi dampak pada tingkat kesadaran dan opini publik sehingga masyarakat mulai lebih sadar,” kata gadis berusia 17 tahun itu kepada wartawan.
Pandemi virus corona telah menekan gerakan Fridays for Future, demonstrasi reguler tiap Jumat untuk memprotes perubahan iklim, yang terinspirasi oleh aksi Thunberg.
Baca juga: Dapat Hadiah Rp 17 Miliar, Aktivis Greta Thunberg Donasikan Semuanya
Selama beberapa bulan, aksi Fridays for Future terpaksa tidak digelar karena pandemi Covid-19.
Aksi tersebut dimulai oleh Thunberg dengan memulai protes tunggalnya di luar Gedung Parlemen Swedia di Stockholm pada 20 Agustus 2018.
Para pelajar di seluruh dunia lantas segera mulai mengikuti jejaknya, mengadakan protes besar secara rutin.
Thunberg lalu diundang untuk berbicara dengan para pemimpin politik dan bisnis di konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan acara tahunan World Economy Forum di Davos.
Baca juga: Greta Thunberg Merasa Dirinya Terinfeksi Virus Corona
Kata-kata Thunberg yang blak-blakan kepada presiden dan perdana menteri di seluruh dunia, yang dibumbui dengan fakta ilmiah tentang perlunya segera mengurangi emisi gas rumah kaca, telah mendapat perhatian dan mendapat apresiasi.
Kendati demikian, Thunberg juga mendapat ancaman yang membahayakan nyawanya.
Para demonstran menuntut anggota Parlemen Swedia untuk tetap berpegang pada kesepakatan iklim Paris tahun 2015.
Baca juga: Spesies Siput Baru Ditemukan, Namanya Terinspirasi Aktivis Greta Thunberg