Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 3 Tahun Aksi Greta Thunberg Protes Perubahan Iklim

Kompas.com - 22/08/2021, 12:24 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

Meski begitu, Greta mengatakan pada BBC bahwa orangtuanya jauh dari isu perubahan iklim, hingga akhirnya dirinya sendiri yang memperkenalkan isu tersebut.

Greta memaksa kedua orangtuanya untuk menjadi vegetarian.

Seperti pernah diulas Kompas.com, pada 2016, ia meyakinkan ibunya untuk berhenti menggunakan pesawat terbang karena ibunya kerap bekerja di negara lain.

Greta sendiri mengidap Asperger’s Syndrome, sebuah sindrom perkembangan individu yang berpengaruh terhadap sulitnya interaksi sosial dan komunikasi non-verbal.

Namun dia menganggap penyakit tersebut sebagai sebuah “hadiah” dan “kekuatan super”.

Baca juga: Greta Thunberg hingga Rihanna Beri Dukungan Petani India untuk Protes Reformasi Pertanian

Greta pertama kali belajar tentang perubahan iklim pada usia 8 tahun.

Pertanyaannya hanya satu waktu itu: mengapa orang-orang tidak melakukan sebuah aksi?

“Saya ingat saya berpikir bahwa ini sangat aneh. Kita bisa mengubah seluruh wajah Bumi dan atmosfer yang menjadi rumah kita. Oleh karena kita bisa melakukan ini, kenapa tidak ada yang peduli?” tuturnya pada Guardian.

Pada Mei 2018, Greta memenangkan kompetisi esay tentang perubahan iklim di koran lokal. Tiga bulan kemudian, ia mulai melakukan demonstrasi di depan Gedung Parlemen Swedia.

Dia mengancam untuk tidak berhenti sampai pemerintah Swedia mengeluarkan keputusan mengenai target pengurangan emisi karbon, sesuai dengan Paris Agreement tahun 2015.

Aksi demonstrasi yang dilakukan Greta di depan Gedung Parlemen Swedia pun viral di media sosial.

Baca juga: Kata-kata Trump Dipakai Greta Thunberg Menyindirnya Balik Saat Lengser

Beberapa aksi serupa pun dilakukan oleh remaja-remaja di berbagai belahan dunia, dengan pesan dalam tagar #FridaysForFuture.

Pada Desember 2018, lebih dari 20.000 siswa di berbagai belahan dunia mengikuti jejak Greta. Termasuk siswa di Australia, Inggris Raya, Belgia, AS, dan Jepang.

Greta sempat menyambangi beberapa negara di Eropa untuk ikut andil dalam demonstrasi tersebut.

Pada September 2018, Greta menyambangi New York untuk membuka suara di UN Climate Conference.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com