Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fobia Makanan, Bocah 12 Tahun Hanya Konsumsi Roti dan Yoghurt

Kompas.com - 21/08/2021, 19:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NORFOLK, KOMPAS.com – Ashton Fisher, seorang bocah laki-laki dari Inggris, menghabiskan lebih dari 10 tahun dengan hanya memakan roti putih dan yoghurt buah merek tertentu karena fobia terhadap makanan.

Sejak berusia dua tahun, bocah dari Norfolk tersebut ketakutan dan menangis jika orang tuanya mencoba memberinya makan apa pun.

Dia hanya mau makan bila diberi roti putih merek Warburtons dengan yoghurt stroberi dan pisang dari Munch Bunch.

Baca juga: Akibat Pandemi, Perusahaan Roti Berusia 170 Tahun Akhirnya Tutup

Melansir Oddity Central, Kamis (19/8/2021), tidak ada yang tahu pasti mengapa bocah berusia 12 tahun tersebut fobia terhadap makanan.

Ibu Ashton, Cara Fisher, menduga bahwa fobia yang dialami putranya tersebut kemungkinan dipicu oleh refluks saat bayi.

"Kami sangat mengkhawatirkannya karena dia tidak mendapatkan nutrisi yang dia butuhkan,” kata Cara kepada Caters News.

“Tetapi dia secara fisik belum bisa makan apa pun karena dia akan mengalami panic attack yang mengerikan,” sambung Cara.

Baca juga: Monolit Roti Jahe Muncul Misterius di San Francisco Saat Natal

Saking parahnya fobia Ashton terhadap makanan, keluarga Fisher bahkan tidak pernah makan-makan saat malam Natal.

Pasalnya, Ashton tidak tahan dengan bau semua makanan.

Fobianya tersebut juga berdampak pada kehidupan sosial Ashton karena dia tidak pernah makan di sekolah atau di pesta.

"Sampai saat ini, Ashton baik-baik saja. Tetapi teman-temannya di sekolah telah memperhatikan bahwa dia tidak makan dan itu menjadi canggung baginya. Dia tidak ingin berbeda,” tutur Cara.

Baca juga: Pembuat Roti di Palestina Ini Pelihara 2 Ekor Anak Singa di Atap Rumah

Sebelum, setiap kali orang tua Ashton membawanya ke dokter, para dokter selalu merujuk Ashton ke ahli gizi.

Orang tua Ashton tidak pernah puas dengan rujukan itu karena Ashton benar-benar tidak bisa makan kecuali roti putih dan yoghurt merek tertentu.

Pada Juli tahun ini, Fishers membawa Ashton menemui spesialis gangguan makan Felix Economakis.

Setelah mendengar riwayatnya, Economakis mendiagnosis Ashton mengidap Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID).

Baca juga: Pria Ini Sanggup Makan 20 Lembar Roti Panggang dan 2,5 Kg Kacang Kaleng dalam Waktu Kurang dari 7 Menit

Economakis akhirnya bisa membuat anak berusia 12 tahun itu mencoba makanan baru, meski makanan tersebut tidak sehat-sehat amat.

Kini, Ashton sudah bersedia mengunyah beberapa makanan seperti roti lapis ham, daging panggang, dan nugget McDonald.

“Ini masih awal tetapi segalanya terlihat bagus karena Felix (Economakis) telah memberinya kepercayaan diri untuk mencoba hal-hal baru. Dia sekarang mengerti bahwa makanan tidak akan membuatnya muntah," kata Cara.

Baca juga: Kreatif, Hiasan Roti Meses Indonesia Diapresiasi Media Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com