Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sebut Rezim Taliban Lebih Baik dan Gerakan Perlawanan Akan Gagal

Kompas.com - 21/08/2021, 18:14 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

MOSKWA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Rusia untuk Afghanistan memuji tindakan Taliban mengambilalih kekuasaan negara, dan perlawanan terhadapnya akan gagal.

Duta Besar Rusia Dmitry Zhirnov berkomentar pada Jumat (20/8/2021) mencerminkan upaya Rusia untuk memperdalam hubungan dengan Taliban.

Untuk saat ini, Rusia mengakui bahwa Taliban adalah penguasa sah dari negara Afghanistan. Secara historis, Rusia juga pernah berusaha menguasai Afghanistan, tetapi gagal karena saat itu Uni Soviet menarik pasukan pada 1989.

Rusia ingin memastikan ketidakstabilan di Afghanistan tidak meluas ke Asia Tengah, bagian dari bekas Uni Soviet yang dianggapnya sebagai helaman belakang Rusia.

Baca juga: Kisah Nadia Nadim, Pemain Denmark Kelahiran Afghanistan yang Ayahnya Dibunuh Taliban

Rusia tidak ingin Asia Tengah menjadi landasan bagi kelompok bersenjata beroperasi.

Berbicara kepada kantor berita Reuters dari Kabul melalui Zoom, Zhirnov menganggap situasi keamanan di ibu kota jauh lebih baik dari pada sebelum Taliban mengambil kendali dan berbicara optimis tentang masa depan Afghanistan.

“Suasana di Kabul dapat digambarkan dalam salah satu harapan yang hati-hati,” kata Zhirnov, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (20/8/2021).

“Ada rezim buruk yang menghilang dan orang-orang berharap. Mereka mengatakan itu tidak bisa lebih buruk, jadi itu harus lebih baik," ucapnya.

"Namun, ini adalah ujian lain yang harus dilalui Taliban. Setelah mereka memulihkan ketertiban, mereka harus mulai memperbaiki situasi sosial ekonomi," lanjutnya.

Baca juga: Wanita Afghanistan Ceritakan Kehidupan di Bawah Pemerintahan Taliban: “Semua Orang Takut”

Pejabat NATO dan Taliban mengatakan bahwa sebagian Kabul dalam kondisi tenang, kecuali di dalam dan sekitar bandara, di mana ada 12 orang terbunuh pada Minggu (15/8/2021).

Komentar Zhirnov ini sangat kontras dengan sebagian poltisi Barat dan aktivis hak asasi, yang sangat tidak yakin bahwa Taliban berubah moderat.

Mereka mempertanyakan kebenaran bahwa Taliban telah mengurangi kekerasan terhadap mereka yang dianggap tidak sesuai dengan pandangan mereka, hukum Islam versi ekstrem mereka.

Zhirnov mengatakan fakta di lapangan telah berubah dan Taliban telah membuat serangkaian janji yang menggembirakan.

Baca juga: Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar Tiba di Kabul untuk Bentuk Pemerintahan

“Kita tidak bisa mengesampingkan kenyataan. Mereka (Taliban) adalah otoritas de facto. Tidak ada alternatif selain Taliban (berkuasa) di Afghanistan,” kata Zhirnov.

Putra Ahmad Shah Massoud, salah satu pemimpin utama perlawanan anti-Soviet di Afghanistan pada 1980-an, telah berjanji untuk bertahan melawan Taliban dari kubunya di Lembah Panjshir di utara Kabul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com