Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Covid-19 Varian Delta, Lockdown Selandia Baru Diperpanjang

Kompas.com - 20/08/2021, 15:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Selandia Baru mengumumkan perpanjangan locdown karena kasus Covid-19 terus meningkat, yang disebabkan varian Delta.

Varian yang awalnya terdeteksi di India itu kini dilaporkan mulai merambah ibu kota Wellington, setelah awalnya muncul di Auckland.

Perdana Menteri Jacinda Ardern dalam konferensi pers menyatakan, karantina nasional itu akan diperpanjang selama empat hari.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Selandia Baru Sebut Asalnya dari Australia

Ardern menerangkan pemerintahannya masih mengkaji seberapa besar transmisinya, yang mengakhiri prestasi enam bulan tanpa kasus domestik.

"Kami masih belum tahu seberapa besar skala yang ditimbulkan varian Delta ini. Jadi kita harus terus waspada," kata Ardern.

Ardern menerangkan, kasus yang ditemukan di Wellington berkaitan dengan klaster di Auckland, dilansir AFP Jumat (20/8/2021).

Menurutnya laporan ini cukup bagus, karena mereka bisa memetakan seperti apa klasternya. "Sejauh ini kami belum menemui kasus acak," paparnya.

Sejak pandemi Covid-19 terjadi, Selandia Baru menuai pujian karena mereka fokus kepada upaya melenyapkan kasus domestik daripada berusaha menahannya.

Negara tetangga Australia tersebut saat ini total melaporkan 26 korban meninggal karena virus corona, dari total lima juta jiwa penduduknya.

Meski begitu, saat ini vaksinasi mereka tersendat, dengan 20 persen warga yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin.

Tidak berbeda dengan "Negeri Kiwi", Australia juga menerapkan strategi "nol kasus Covid-19". Tetapi mereka masih bergelut melawan varian Delta.

Sumber penyebaran terbaru di Selandia Baru adalah pelancong yang baru kembali dari Sydney awal Agustus ini.

Tetapi, tidak dijelaskan bagaimana virusnya bisa melompat dari pusat karantina ke masyarakat dan menyebabkan kasus kembali meningkat.

Baca juga: 1 Kasus Varian Delta Muncul, Selandia Baru Lockdown Nasional 3 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com