Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelancong Berisiko Rendah Akan Diizinkan Masuk Selandia Baru Tanpa Karantina

Kompas.com - 13/08/2021, 09:11 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WELLINGTON, KOMPAS.com - Pelancong dari negara-negara berisiko rendah yang sudah divaksinasi, bisa datang ke Selandia Baru tanpa perlu melewati protokol karantina.

Dilansir Guardian, kebijakan itu dilakukan paling cepat awal tahun depan.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, secara luas menguraikan protokol virus corona untuk negara-negara dengan tiga gradasi risiko Covid-19.

Baca juga: Pendiri Google Kok Boleh Tinggal di Selandia Baru saat Pandemi?

Dia menyatakan bahwa mereka yang datang ke negara itu dari negara-negara berisiko rendah, tidak perlu dikarantina.

Bagi mereka yang masuk dari negara berisiko sedang, individu akan pergi ke hotel karantina sementara atau mengasingkan diri.

Namun, bagi mereka yang berada di negara berisiko tinggi atau mereka yang tidak divaksinasi, diharapkan terlebih dulu menjalani isolasi yang dikelola pemerintah selama dua minggu.

"Kami belum dalam posisi untuk membuka kembali sepenuhnya. Ketika kami pindah, kami akan berhati-hati karena kami ingin bergerak dengan percaya diri dan dengan kepastian sebanyak mungkin," kata Arden.

Baca juga: Selandia Baru Terima Pemulangan Wanita yang Terkait dengan ISIS

Selandia Baru memang dipuji atas penanganan pandeminya, yang hanya mencatat 26 kematian dan 2.548 kasus terkonfirmasi.

Ini diambil dari data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Negara itu hanya melihat dua kasus yang dikonfirmasi yang dilaporkan pada Rabu (11/8/2021).

Hal ini jadi perbedaan mencolok dengan negara-negara lain, termasuk AS, yang telah mengalami lonjakan kasus baru.

Selanjutnya, Arden memperingatkan bahwa rencana itu dapat berubah, tergantung pada apa yang terjadi dalam enam bulan ke depan.

Termasuk seberapa baik negara tersebut dapat mempercepat peluncuran vaksin Covid-19.

Baca juga: Travel Bubble Selandia Baru-Australia Kembali Ditunda

Dia mengatakan bahwa dia mengantisipasi siapa pun yang berusia 16 tahun ke atas, akan dapat membuat janji untuk menerima suntikan pertama mereka pada 1 September.

Ini dilakukan dalam upaya untuk memastikan warga memiliki setidaknya satu dosis suntikan.

Guardian melaporkan.bahwa 34 persen orang berusia 16 tahun ke atas di negara itu, telah divaksinasi sebagian. Sementara 20 persennya sudah divaksinasi penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com