Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Proses Evakuasi Sejumlah Negara dari Kabul meski Taliban Janjikan Perdamaian

Kompas.com - 18/08/2021, 21:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KABUL, KOMPAS.com - Negara-negara Barat meningkatkan upaya evakuasi, meski Taliban menjanjikan hak-hak perempuan, kebebasan media dan amnesti bagi pejabat pemerintah di Afghanistan.

Pesawat yang membawa ratusan pengungsi dari Kabul tiba di Inggris dan Jerman pada Rabu (18/8/2021).

Sementara Amerika Serikat (AS) mengatakan penerbangan militernya telah mengevakuasi 3.200 orang dari Kabul sejauh ini, termasuk 1.100 pada Selasa saja (17/8/2021).

Baca juga: Jangan Tinggalkan Masyarakat Afghanistan Sendirian, Permohonan Warga dari Kamp Migran

Di Kabul, Taliban berusaha untuk memberikan nada perdamaian pada konferensi pers pertama mereka sejak mereka merebut ibukota Afghanistan.

Pengumuman Taliban tanpa detail yang jelas atas rencananya, meski menunjukkan sikap yang lebih lembut daripada selama pemerintahan mereka 20 tahun lalu.

Sementara itu salah satu pendiri kelompok itu, Mullah Abdul Ghani Baradar, pada Rabu (18/8/2021) dilaporkan telah kembali ke Afghanistan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun.

Al Jazeera melaporkan informasi terbaru terkait evakuasi yang dilakukan sejumlah negara di Kabul hingga Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Kekhawatiran Rusia hingga China Setelah Kembalinya Taliban di Afghanistan

Australia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison, mengatakan penerbangan penyelamatan pertama Australia telah menerbangkan 26 orang keluar dari Afghanistan.

Menurutnya, itu adalah evakuasi yang pertama dari banyak penerbangan yang akan dilakukan. Namun kendala cuaca juga menjadi pertimbangan dalam kelancaran proses evakuasi tersebut.

“Kami mencatat bahwa selama akhir minggu ini, ada beberapa ramalan cuaca yang tidak terlalu menguntungkan," kata Morrison kepada wartawan di Canberra.

Australia mengatakan pada Senin (16/8/2021) akan mengirim 250 personel militer ke Kabul untuk mengevakuasi warganya dan sejumlah warga Afghanistan yang tidak ditentukan yang telah diberikan visa setelah bekerja untuk Australia.

Baca juga: Rusia Enggan Terburu-buru Akui Taliban sebagai Penguasa Afghanistan

Jerman

Pemerintah Jerman mencarter penerbangan Lufthansa yang membawa 130 pengungsi mendarat di Frankfurt, Jerman menurut kantor berita DPA.

Pesawat itu lepas landas dari ibu kota Uzbekistan, Tashkent, dan mendarat di Frankfurt di Jerman pada Rabu (18/8/2021) pagi.

Kepada DPA, seorang juru bicara Lufthansa mengatakan sedang dalam konsultasi dengan pemerintah Jerman. Maskapai Lufthansa berniat menawarkan penerbangan evakuasi dari Doha di Qatar, dan mungkin dari negara lain yang berbatasan dengan Afghanistan.

Baca juga: Taliban Kembali Berkuasa, Mata Uang Afghanistan Anjlok

Inggris

Sebuah pesawat Angkatan Udara Kerajaan Inggris yang membawa warga negara Inggris dan staf kedutaan Kabul mendarat di sebuah pangkalan udara di Oxfordshire, Inggris pada Rabu (18/8/3032) pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com