Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Presiden Afghanistan Kabur Saat Mengaku Hendak Rapat dengan Pejabatnya

Kompas.com - 18/08/2021, 07:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani diketahui kabur dengan dalih hendak melakukan pertemuan dengan salah satu pejabatnya.

Kejadian itu diungkapkan Elay Ershad, mantan anggota parlemen setelah kelompok Taliban memasuki ibu kota Kabul akhir pekan lalu.

"Saya sangat marah. Saya bahkan tidak bisa memberikan penjelasan dalam kata-kata," ucap Ershad dengan geram.

Baca juga: Taliban Merajalela, Biden Salahkan Trump dan Presiden Afghanistan

Ershad menduga Ghani meninggalkan ibu kota dengan helikopter pada Minggu (15/8/2021). Saat itu dia mengaku hendak rapat dengan pejabat di kementerian pertahanan.

"Dia meninggalkan negara dan rakyatnya. Saya tidak tahu mengapa saya memercayai dan mendukungnya," keluh Ershad.

Ashraf Ghani dalam pernyataannya di Facebook mengaku, dia kabur dari Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah.

Dilansir BBC Selasa (17/8/2021), menurut sumber pemerintahan Ghani justru didesak untuk pergi oleh pimpinan lainnya.

Presiden berusia 72 tahun tersebut mengungkapkan rencana untuk kembali ke Afghanistan suatu hari nanti.

Saat ditanyakan tentang itu, Ershad menuturkan dia berharap Ghani akan kembali sehingga dia bisa menatap matanya.

Baca juga: Rusia Klaim Presiden Afghanistan Kabur dengan 4 Mobil dan Helikopter Penuh Uang

"Saya ingin saya menatap matanya dan berkata, saya perempuan namun memilih tetap tinggal di sini," tegasnya.

Ershad menerangkan jika memang pergi dengan dalih menghindari konflik lebih besar, seharusnya Ghani melakukannya enam bulan yang lalu.

Kedutaan Besar Rusia di Kabul menyindir Presiden Afghanistan sejak 2014 itu pergi dengan pengawalan empat mobil dan koper penuh uang.

Sumber dari Rusia menyebut bahwa Ghani mencari perlindungan di Oman, setelah laporan sebelumnya menyatakan dia pergi ke Tajikistan.

Sebabnya menurut keterangan sumber Tajikistan, tidak ada pesawat yang membawa Ghani mendarat di Dushanbe atau melintasi wilayah mereka.

Baca juga: Presiden Afghanistan Mengungsi ke Oman dengan Helikopter Penuh Uang

Ghani pun dikecam, dengan muncul desakan supaya Interpol menerbitkan pemberitahuan untuk menangkap si presiden.

Presiden AS Joe Biden juga menyindir Ghani dengan menyalahkannya sehingga Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Dalam konferensi pers Senin (16/8/2021), Biden menerangkan sebenarnya dia sudah mewanti-wanti agar Ghani mengedepankan diplomasi.

"Tetapi Tuan Ghani menjawab dia memilih pasukannya harus bertarung dengan Taliban. Di situlah dia salah," ujar Biden.

Baca juga: VIDEO: Taliban Nge-gym di Istana Presiden Afghanistan yang Ditinggal Penghuninya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com