Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Proses Evakuasi Sejumlah Negara dari Kabul meski Taliban Janjikan Perdamaian

Kompas.com - 18/08/2021, 21:54 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di dalam pesawat Inggris itu.

Inggris sementara itu menyatakan akan menyambut sebanyak 20.000 warga Afghanistan di bawah program pemukiman baru, yang akan memprioritaskan perempuan, anak perempuan dan agama dan minoritas lainnya, menurut outlet berita Inggris.

Skema itu ditujukan untuk mereka yang dianggap "paling berisiko terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan perlakuan tidak manusiawi dari Taliban".

Pemerintah Inggris menyatakan akan menawarkan kepada mereka rute yang aman dan legal ke Inggris, menurut Surat kabar Times pada Selasa (17/8/2021).

Sekitar 5.000 orang diperkirakan akan tiba di Inggris pada tahun pertama.

Baca juga: Mikhail Gorbachev: AS Gagal Tangani Afghanistan sejak Awal

Amerika Serikat

Gedung Putih mengatakan sekitar 1.100 orang Amerika, penduduk tetap dan keluarga mereka dievakuasi dengan pesawat militer dari Afghanistan pada Selasa (17/8/2021).

“Sekarang kami telah menetapkan alirannya, kami berharap angka-angka itu (pengungsi) meningkat,” kata seorang pejabat Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

AS telah mengevakuasi total 3.200 orang, tambahnya.

India

Di dalam kompleks kedutaan India di Kabul pada Selasa (17/8/2021) setidaknya ada 150 diplomat dan warga negara India.

AFP melaporkan, posisi mereka adalah salah satu yang genting. Pasalnya, Pakistan (musuh bebuyutan India) telah lama menjadi pendukung terbesar Taliban, dan menggunakan negara itu untuk apa yang disebut kedalaman strategis pertempuran tanpa akhir.

Kedutaan India memutuskan untuk meminta Taliban menggiring orang-orang India keluar kompleks diplomatiknya, ketika pasukan kelompok ekstremis itu menutup akses ke menuju bandara Kabul.

Setelah menunggu selama dua jam, warga India itu naik pesawat angkut militer India C-17 yang lepas landas saat fajar, mendarat di pangkalan angkatan udara di negara bagian Gujarat, India barat, pada Rabu pagi.

Baca juga: 15 WNI Masih di Afghanistan, Kemlu Sarankan Tetap di Tempat

Sementara itu, Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan ingin terus bekerja di Afghanistan.

“Kami ingin tinggal di negara itu karena orang-orang di sana membutuhkan bantuan lebih dari sebelumnya,” kata Katharina Lumpp, perwakilan UNHCR di Jerman.

Menurutnya sebagian besar warga Afghanistan yang telantar dalam beberapa bulan terakhir kini menjadi pengungsi internal di negara mereka sendiri

“Mereka sekarang sangat membutuhkan dukungan dan bantuan kemanusiaan,” katanya kepada harian Jerman Die Welt.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com