Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di dalam pesawat Inggris itu.
Inggris sementara itu menyatakan akan menyambut sebanyak 20.000 warga Afghanistan di bawah program pemukiman baru, yang akan memprioritaskan perempuan, anak perempuan dan agama dan minoritas lainnya, menurut outlet berita Inggris.
Skema itu ditujukan untuk mereka yang dianggap "paling berisiko terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan perlakuan tidak manusiawi dari Taliban".
Pemerintah Inggris menyatakan akan menawarkan kepada mereka rute yang aman dan legal ke Inggris, menurut Surat kabar Times pada Selasa (17/8/2021).
Sekitar 5.000 orang diperkirakan akan tiba di Inggris pada tahun pertama.
Baca juga: Mikhail Gorbachev: AS Gagal Tangani Afghanistan sejak Awal
Gedung Putih mengatakan sekitar 1.100 orang Amerika, penduduk tetap dan keluarga mereka dievakuasi dengan pesawat militer dari Afghanistan pada Selasa (17/8/2021).
“Sekarang kami telah menetapkan alirannya, kami berharap angka-angka itu (pengungsi) meningkat,” kata seorang pejabat Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
AS telah mengevakuasi total 3.200 orang, tambahnya.
Di dalam kompleks kedutaan India di Kabul pada Selasa (17/8/2021) setidaknya ada 150 diplomat dan warga negara India.
AFP melaporkan, posisi mereka adalah salah satu yang genting. Pasalnya, Pakistan (musuh bebuyutan India) telah lama menjadi pendukung terbesar Taliban, dan menggunakan negara itu untuk apa yang disebut kedalaman strategis pertempuran tanpa akhir.
Kedutaan India memutuskan untuk meminta Taliban menggiring orang-orang India keluar kompleks diplomatiknya, ketika pasukan kelompok ekstremis itu menutup akses ke menuju bandara Kabul.
Setelah menunggu selama dua jam, warga India itu naik pesawat angkut militer India C-17 yang lepas landas saat fajar, mendarat di pangkalan angkatan udara di negara bagian Gujarat, India barat, pada Rabu pagi.
Baca juga: 15 WNI Masih di Afghanistan, Kemlu Sarankan Tetap di Tempat
Sementara itu, Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan ingin terus bekerja di Afghanistan.
“Kami ingin tinggal di negara itu karena orang-orang di sana membutuhkan bantuan lebih dari sebelumnya,” kata Katharina Lumpp, perwakilan UNHCR di Jerman.
Menurutnya sebagian besar warga Afghanistan yang telantar dalam beberapa bulan terakhir kini menjadi pengungsi internal di negara mereka sendiri
“Mereka sekarang sangat membutuhkan dukungan dan bantuan kemanusiaan,” katanya kepada harian Jerman Die Welt.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.