Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur New York Andrew Cuomo Terbukti Lecehkan 11 Perempuan

Kompas.com - 04/08/2021, 06:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Gubernur New York Andrew Cuomo disebut melakukan pelecehan seksual terhadap 11 perempuan, menciptakan lingkungan toxic di tempat kerja.

Pernyataan itu disampaikan Jaksa Agung New York Letitia James, setelah pihaknya menginvestigasi selama lima bulan.

Dalam keterangan James, Cuomo terbukti memegang, mencium, hingga berkomentar cabul terhadap 11 perempuan di kantor.

Baca juga: Gubernur New York Tersandung Skandal Pelecehan Seksual, 3 Wanita Mengaku Jadi Korban

Tak lama setelah James memaparkan temuannya, Cuomo merilis video berisi bantahan dia melakukan pelecehan seksual.

Gubernur dari Partai Demokrat itu menegaskan dirinya tidak akan pensiun, meski didesak oleh banyak kalangan.

Duda tiga anak itu menuturkan, dirinya meminta maaf jika tingkah lakunya salah dipahami oleh para penuduhnya.

Tetapi, dia menekankan dirinya tidak bersala, dan mengaku tidak terganggu dalam upayanya mengentaskan penularan Covid-19.

Investigasi yang dilakukan James ini tidak akan secara langsung mengarah ke tuduhan kriminal melawan Andrew Cuomo.

Namun dilansir Reuters Selasa (3/8/2021), Jaksa Albany County juga menggelar penyelidikan dan meminta semua bukti.

Baca juga: Gubernur New York Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual oleh Mantan Pegawainya

Cuomo, Gubernur New York sejak 2011 tersebut menyebut investigasi James itu tidak akurat serta tidak adil.

Dia menyatakan orang yang menuduhnya sudah salah menginterprestasi gestur hingga kata-katanya, yang dia klaim hanya berusah menenangkan wanita.

Temuan itu disebut bisa menghancurkan karier politik Cuomo, yang selama ini digadang-gadang sebagai kandidat presiden Demokrat.

Hasil penyelidikan ini juga merusak reputasi hebatnya, ketika memimpin New York saat masa awal pandemi Covid-19.

"Temuan dalam penyelidikan jelas sangat mengganggu pemerintahan New York. Ke-11 wanita ini ditawan dan berada lingkungan mengerikan," papar James.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona, AS Belum Tutup Penerbangan dari Inggris, Gubernur New York Marah-marah

Dia menerangkan selama lima bulan penyelidikan, pihaknya berbicara dengan 179 orang, mengungkapkan "kengerian" selama dipimpin Cuomo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com