Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Dosis Vaksin yang Lebih Rendah Jadi Solusi Akhiri Covid-19?

Kompas.com - 29/07/2021, 10:47 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Selama wabah Demam Kuning di Brasil 2018 lalu, terjadi kekurangan vaksin secara global.

Menghadapi keterbatasan dan penyebaran virus yang cepat, pejabat kesehatan di Brasil memutuskan untuk memberikan dosis fraksional.

Mereka memberi warganya seperlima dari dosis normal.

Baca juga: Netlfix Wajibkan Vaksin Covid-19 bagi Pemeran dan Kru Produksinya di AS

Dilansir Al Jazeera, dosis fraksional atau dosis yang lebih rendah, telah digunakan di seluruh dunia selama bertahun-tahun sebagai cara untuk mengatasi kekurangan vaksin.

Pada 2016, hal itu juga digunakan di Angola dan Republik Demokratik Kongo selama wabah Demam Kuning.

Saat ini, bukti baru menunjukkan bahwa itu bisa dilakukan dengan beberapa vaksin Covid-19.

Menurut Our World in Data, 3,79 miliar dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia. Tapi 73,1 persen populasi global belum menerimanya.

Banyak negara kaya dibuka kembali setelah memvaksinasi sebagian besar warganya. Sementara di negara-negara berpenghasilan rendah, hanya 1,1 persen orang yang telah menerima setidaknya satu dosis.

Dosis pecahan adalah dosis yang lebih baik daripada tidak ada dosis sama sekali dan itu lebih baik daripada banyak vaksin yang saat ini digunakan,” kata Alex Tabarrok, profesor ekonomi di Universitas George Mason.

Dalam studi pracetak baru, para ilmuwan telah melihat data dari uji coba awal Moderna.

Selama tahap tersebut, peserta uji coba diberi berbagai ukuran dosis.

Baca juga: Lakukan Ini jika Sertifikat Vaksin Covid-19 Belum Muncul di Pedulilindungi.id

Yang diberikan adalah dosis 100 mikrogram yang dibawa ke fase tiga dan seterusnya.

Tetapi data menunjukkan bahwa tujuh bulan setelah menerima dua perempat dosis, masing-masing 25 mikrogram, peserta memiliki respons kekebalan yang serupa dengan dosis penuh.

Menurut penelitian ini dan penelitian lainnya, sel-T dan antibodi penetralisir dalam seperempat setengah dosis, sebanding dengan dosis penuh.

“Imunitasnya lebih rendah tetapi sebanding,” kata Alex Sette, profesor imunologi di La Jolla Institute for Immunology dan rekan penulis studi baru, tentang dosis seperempat vaksin Moderna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com