Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Kembali Umumkan Aturan Covid-19 Terpisah Menurut Status Vaksinasi Seseorang

Kompas.com - 17/07/2021, 12:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNBC

 

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura mengumumkan aturan Covid-19 terpisah berdasarkan status vaksinasi seseorang, seiring meningkatnya temuan kasus baru di negara itu.

“Hanya individu yang divaksinasi lengkap dan orang yang telah pulih dari Covid-19 yang dapat makan dalam kelompok beranggotakan lima orang tanpa melakukan tes Covid-19, ketika aturan baru mulai berlaku pada 19 Juli,” kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam siaran pers pada Jumat (16/7/2021).

Baca juga: POPULER GLOBAL: Cara India Redakan Tsunami Covid-19 | Klaster Karaoke Plus-plus Singapura

Gerai makanan dan minuman harus menerapkan sistem untuk memeriksa status vaksinasi pelanggan mereka.

Orang yang tidak divaksinasi harus mengikuti tes cepat antigen, jika ingin bergabung dalam kelompok yang terdiri dari lima orang untuk makan bersama, atau mereka hanya boleh makan di tempat terbatas untuk dua orang.

Anak-anak di bawah usia 12 tahun yang belum dapat menerima vaksinasi, dapat makan bersama dengan keluarga satu rumah tanpa melakukan tes Covid-19. Kelompok-kelompok ini juga dibatasi pada lima.

Dalam aturan Singapura, individu dianggap telah divaksinasi penuh setelah menerima dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna selama dua minggu.

Baca juga: Klaster Covid-19 Karaoke Plus-plus Meroket, Singapura Karantina 2.480 Warga

Pihak berwenang “Negeri Singa” sebelumnya mengatakan mereka yang menerima vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China tidak akan diberikan fasilitas yang sama dengan mereka yang telah diinokulasi dengan vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna.

Vaksin Sinovac belum termasuk dalam program vaksin nasional Singapura dan hanya tersedia di negara kota melalui jalur akses khusus.

Tindakan pengetatan terbaru ini datang ketika Singapura mengumumkan temuan infeksi dari klaster karaoke atau disebut KTV membengkak menjadi 120 kasus.

Klub malam, bar, dan ruang KTV atau karaoke TV telah dilarang beroperasi di Singapura sejak tahun lalu karena pandemi virus corona.

Bisnis ini dianggap berisiko tinggi karena kegiatan di tempat terkadang melibatkan pelanggan bersosialisasi dengan pekerja seks komersial (PSK) dan konsumsi minuman beralkohol.

Namun, beberapa dari bisnis ini memilih untuk melanjutkan operasi sebagai gerai makanan dan minuman. Beberapa di antaranya diduga melanggar aturan dengan memberikan “layanan plus-plus”.

Baca juga: Kunjungi Klaster Covid-19 Karaoke Plus-plus Singapura, Pria Ini Panik Bagaimana Beri Tahu Istri

Jumlah infeksi baru di komunitas dalam seminggu terakhir adalah 127, naik dari 23 kasus pada minggu sebelumnya, menurut Kementerian Kesehatan dalam pembaruan data pada 15 Juli.

Singapura telah melaporkan 62.913 kasus Covid-19 pada 16 Juli.

Melansir CNBC pada Jumat (16/7/2021), dalam konferensi pers virtual Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan bahwa 73 persen dari populasi negara kota itu telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan 45 persen divaksinasi sepenuhnya.

“Berdasarkan daftar janji vaksinasi, angka vaksinasi penuh kemungkinan akan meningkat menjadi 50 persen minggu depan,” tambahnya.

Dia mengatakan negara itu “berada di jalur yang tepat” untuk memenuhi target dua pertiga populasinya divaksinasi penuh pada 9 Agustus, tepat pada Hari Nasional Singapura.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com